JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bergerak cepat mencari pembeli potensial gas baru hasil pengolahan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) PT Badak NGL. Pasalnya, dalam jangka waktu dua tahun ke depan salah satu pembeli utama asal Jepang sudah selesai kontraknya.

Tanudji Darmasakti, Senior Vice President Gas & LNG Management Pertamina, mengatakan Pertamina telah menawarkan perpanjangan kontrak pasokan gas dengan Western Japan, yakni kelompok usaha dari Jepang. Kontrak dengan Jepang akan berakhir pada 2020 mendatang.

“Pertamina sudah menawarkan extend (perpanjangan), setelah expire (berakhir) kontrak ke Western,” kata Tanudji di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Tanudji, hingga kini belum ada keputusan perpanjangan karena masih harus menunggu persetujuan dari pemerintah, terkait berapa kargo yang akan dipasok ke Jepang jika memang kontrak diperpanjang. “Belum tahu (volume) berdasarkan approval pemerintah,” tukasnya.

Kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang atau yang biasa disebut Western Japan dimulai sejak Desember 1973. Kilang Badak menjadi salah satu pemasok terbesar LNG di dunia untuk lima perusahaan sekaligus yakni untuk Chubu Electric Co., Kansai Electric Power Co., Kyushu Electric Power Co., Nippon Steel Corp dan Osaka Gas Co. Ltd.

Pencarian pembeli baru diperlukan seiring akan berakhirnya kontrak dengan Jepang pada dua tahun berikutnya kontrak Nusantara Regas yang memasok kebutuhan gas PLN juga akan selesai.

“Nusantara Regas selesai 2022. Pasokan gas ke Nusantara Regas setiap tahun rata-rata 9-16 kargo,” kata Tanudji.

Saat ini saham Badak NGL dikuasai Pertamina sebesar 55% diikuti Vico Indonesia 20%. Serta Japan Indonesia LNG Co (JILCO) 15% dan Total  E&P Indonesie (TEPI) 10%.(RI)