KARAWANG – Pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang digarap PT Jawa Satu Power hingga kini tetap berjalan, meski di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, perkembangan konstruksi pembangkit sedang dalam tahap pre-commisioning.

Indra Trigha, Pelaksana Tugas Direktur Utama Jawa Satu Power, mengatakanproyek IPP Jawa-1 direncanakan akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021.

“Hingga akhir Januari lalu, progress konstruksi sudah mencapai 94,5%,” kata Indra saat menerima kunjungan monitoring Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Bobby C. Siagian ke site project PLTGU Jawa-1 di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat, Kamis (18/2).

Saat ini, Jawa Satu Power tengah menunggu kedatangan kapal Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) Jawa Satu. Kapal yang dibuat di Korea Selatan ini telah berlayar sejak awal Januari lalu.  Kapal tengah bersandar di Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) milik PT Badak LNG dan menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG.  “Kami mengharapkan kapal FSRU tersebut tiba di perairan Patimban pada 23 Februari 2021,” kata Indra.

Fasilitas pendukung PLTGU Jawa-1 lainnya adalah pembangunan Jaringan Transmisi atau Transmission Line (TL) yang membentang dari Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Bekasi di lokasi Sub Stasiun (SS) atau Gardu Induk Cibatu.

“Pasca konstruksi selesai, JSP dan PLN tengah melakukan proses energizer atau mengaliri jaringan transmisi yang sudah ada dengan listrik,” kata Indra.

Proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).

JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU.

Komposisi kepemilikan saham JSP mengikuti komposisi konsorsium IPP Jawa-1. Adapun komposisi kepemilikan saham JSR adalah PPI 26%, Marubeni 20%, Sojitz 10%, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25%, dan Mitsui O.S.K Lines (MOL) 19%.

Bobby mengatakan, sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan PLTGU Jawa-1 terus menjadi perhatian pemerintah. Pembangunan PLTGU berkapasitas 1.760 megawatt (MW) itu juga menjadi bagian dari proyek ketenagalistrikan 35.000 MW.

“Kami selalu memonitor progress proyek strategis nasional, termasuk PLTGU Jawa-1, terutama apabila ditemukan hal-hal yang mungkin menghambat kemajuan proyek,” kata Bobby.(AT)