JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM/ITMG), perusahaan energi Indonesia yang telah menjangkau pasar global, mencatat penguatan rata-rata harga jual batu bara pada sembilan bulan pertama tahun 2022 di US$190 per ton, naik 113% dari US$89 per ton pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan Perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar US$2,6 miliar atau 98% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Marjin laba kotor naik dari 40% menjadi 54% pada sembilan bulan pertama tahun ini di tengah kenaikan harga bahan
bakar global.

Kemampuan menghasilkan arus kas juga semakin menguat di mana EBITDA mencapai US$1,3 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini, naik 161% dari
periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih naik dari US$271 juta menjadi US$894 juta pada
kurun waktu yang sama di tahun 2022.

“Dengan melaksanakan manajemen yang efisien dan berhati-hati, Perusahaan mempertahankan neraca yang semakin solid,” ungkap Mulianto, Direktur Utama ITM, Rabu(16/11/2022).

Hingga akhir September 2022, total aset Perusahaan tercatat sebesar US$2,5 miliar dengan total ekuitas US$1,9
miliar. Sejalan dengan arus kas dan EBITDA yang semakin menguat, Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar US$1,3 miliar. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar US$0,8 per saham.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022, Perusahaan memproduksi batu bara sebanyak 12,3 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 13,8 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (4,2 juta ton), Indonesia (2,9 juta ton), Jepang (1,9 juta ton), Filipina (1,1 juta ton), India (1,0 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Pasifik.

“Untuk tahun 2022, Perusahaan menargetkan volume produksi antara 16,9-17,1 juta ton dengan volume penjualan sebesar 19,0-19,5 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 80% harga jualnya telah ditetapkan, 16% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 4% belum terjual,” kata Mulianto.

Di sektor bisnis terbarukan, Perusahaan mendirikan PT ITM Bhinneka Power (IBP) sebagai upaya untuk mengambil peluang usaha energi terbarukan yang terus bertumbuh. Pada permulaan tahun 2022, IBP mendirikan PT Cahaya Power Indonesia (CPI), anak usaha yang berfokus pada bisnis panel atap surya dengan pelanggan perkantoran dan pabrik.
CPI telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,3
MWp saat ini.

ITM juga telah ditunjuk Pemerintah sebagai mitra resmi dalam mengembangkan Persemaian Mentawir di Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara yang berkonsep dorest city di Mentawir, Kalimantan Timur. “Keterlibatan Perusahaan dalam membangun ibukota negara merupakan kehormatan sekaligus tantangan dan bagian sumbangsih ITM terhadap lingkungan. Ke depannya, cita-cita ITM adalah menjadi Perusahaan terkemuka di bidang energi di Indonesia dengan konsep greener, smarter,” ujar Mulianto.

Pada bisnis pertambangan, ITM akan terus melakukan eksplorasi tambang yang dimiliki guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batubara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan terus memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya.

Di bidang jasa energi, ITM akan melakukan ekspansi pembelian batu bara yang bersumber dari pihak ketiga guna meningkatkan pendapatan dari perdagangan dan pencampuran batu bara, memanfaatkan prasarana logistik yang dipunyai Perusahaan agar dapat menciptakan nilai dan menjadi unit usaha strategis yang menghasilkan laba.

Perusahaan juga akan berperan aktif untuk menghutankan kembali atau mencegah penggundulan hutan sejalan dengan upaya meningkatkan kenanekaragaman hayati.
Di bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, Perusahaan tengah membangun PLTS guna memasok energi bagi kegiatan operasional dan terus mengembangkan bisnis energi atap surya.
“Perusahaan juga bertekad untuk melanjutkan transformasi menjadi Perusahaan berbasis digital dalam operasi penambangan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemantauan dan kendali biaya,” kata Mulianto.(RA)