JAKARTA– PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), perusahaan energi terintegrasi, membukukan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2019. Hal itu ditopang oleh pertumbuhan permintaan listrik dari pelanggan kawasan industri sebesar 5,0%.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, sepanjang Januari-Maret 2019, Cikarang Listrindo mencatatkan penjualan bersih naik 2,6% menjadi US$ 145 juta, setara dengan Rp 2,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.200 per dolar AS), naik 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 141,23 juta.

Dari total pendapatan tersebut, perusahaan yang bergerak di bisnis pembangkit tenaga listrik, pemasaran, dan pendistribusian tenaga listrik dan agen ini mendapatkan pendapatan terbesar dari listrik kawasan industri yakni US$ 106,71 juta, naik dari sebelumnya US$ 103,99 juta. Sisanya dari pelanggan PT PLN (Persero) US$ 38,26 juta, naik dari sebelumnya US$37,24 juta.

Peningkatan pendapatan mendorng laba bersih melonjak 20,1% menjadi US$ 27,52 juta atau Rp 391 miliar dari periode yang sama tahun lalu US$ 22,91 juta.

Christanto Pranata, Direktur Keuangan Cikarang Listrindo, mengatakan pencapaian kinerja operasional dan keuangan yang positif sesuai dengan ekspektasi perseroan. Dia berharap hal ini dapat dipertahankan sampai akhir tahun. Semoga hal ini juga membuat para pemegang saham perusahaan semangat melanjuti pengumuman pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar US$ 72,6 juta atau Rp66 per saham.

“Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pemegang saham,” ujarnya.

Saat ini Cikarang Listrindo diversifkasi bisnis dan masuk ke sektor energi baru terbarukan. Perusahaan juga mulai menjajaki bisnis solar panel untuk opsi pembakaran biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

Cikarang Listrindo merupakan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 2016 yang bergerak di bidang kelistrikan (infrastruktur dan utilitas).

Perseroan memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar gas dan batu bara dengan kapasitas masing-masing sebesar 864 megawatt (MW) dan 280 MW, menjadikan total kapasitas pembangkit terpasang gabungan sebesar 1.144 MW. (RA)