Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM

JAKARTA – Pemerintah kembali menggaungkan penggunaan kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di masa depan. Kendaraan listrik lebih bisa diaplikasikan karena dinilai lebih siap untuk dipercepat pengembangannya dibanding bahan bakar alternatif lainnya seperti gas.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan ada satu syarat utama yang harus dipenuhi jika kendaraan listrik benar-benar menjadi pilihan utama transportasi di Indonesia, yakni ketersediaan infrastruktur.

Aplikasi kendaraan listrik memang bersifat jangka panjang, tapi ketersediaan infrastruktur harus dimulai dari sekarang.

“Harus dimulai, kalau menurut saya infrastruktur harus dibangun dulu, listrik jangan secara tiba-tiba,” kata Arcandra ditemui di Kementerian ESDM, Senin malam (22/1).

Menurut Arcandra, listrik adalah energi yang bisa diproduksi sendiri dan tidak bergantung dari impor. Apalagi kondisi kapasitas tenaga listrik Indonesia di beberapa wilayah juga memiliki reserve margin yang berlebih. Namun  yang harus diingat adalah, sebagian besar listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit listrik bertenaga batu bara yang sangat kental atau terkait dengan isu lingkungan.

“Kalau bisa produksi sendiri, sehingga apapun yang terjadi di dunia luar, kebutuhan kita bisa tetap terpenuhi. Intinya itu jangan dilihat semata-mata dari environmental sustainability, tapi dilihat kedaulatan energi ke depan,” kata Arcandra.(RI)