JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyiapkan strategi jangka panjang hingga 2070 terkait arah kebijakan dan pembangunan yang rendah karbon dan berketahanan iklim.

Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, mengungkapkan mandat untuk long-term strategies (LTS) sebenarnya sudah ada dalam Perjanjian Paris artikel 4.19, dimana semua negara pihak harus memformulasikan dan mengkomunikasikan strategi jangka panjang pembangunan rendah emisi gas rumah kaca (GRK).

“LTS ini sebenarnya harus sudah disampaikan sebelum pada 2020, tetapi karena pandemi Covid-19 maka akan disampaikan sebelum COP 26 pada 2021,” ungkap Ruandha, baru-baru ini.

LTS Indonesia memuat beberapa elemen antara lain ambisi terhadap upaya adaptasi dan mitigasi, arah upaya mitigasi, arah upaya adaptasi, kebijakan lintas sektoral dan perhitungannya, kemitraan internasional, penerapan pendekatan, serta monitoring, review dan update.

Ruandha menambahkan, strategi jangka panjang untuk mencapai target menuju net zero emission pada 2050 adalah, bagaimana peran pemerintah pusat dapat menyelaraskan tujuan dan target pengendalian perubahan iklim dengan target pembangunan nasional, sub-nasional dan internasional, termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Kemudian juga, bagaimana pemerintah dapat merangkul pihak non-party stakeholders, mengembangkan inovasi, dan memperkuat komunitas dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Indonesia juga tengah melakukan persiapan menuju COP 26 yang rencananya akan dilangsungkan di Glasgow, Britania Raya. Terdapat 14 agenda besar diskusi yaitu mitigation, adaptation, transparency of actions and supports, climate finance, capacity building, technology, article of the Paris Agreement, compliance, response measure, agriculture, gender and climate change, research and systematic observation (RSO), local communities and indigenous people platform (LCIPP); dan ocean and climate change.

“Agenda tersebut sudah fix setiap tahun, dan saat ini diskusi-diskusi tengah kita lakukan untuk mempertajam posisi Indonesia, terutama pada agenda nomor 14 yaitu ocean and climate change. Kami terus berdiskusi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait hal ini agar dapat memasukan upaya mitigasi dalam agenda ini,” ujar Ruandha.

Ruandha mengungkapkan, sebelum 2050 tepatnya pada 2045 atau 100 kemerdekaan Indonesia, telah dipikirkan juga strategi untuk menuju Indonesia yang maju dan sejahtera. “Akhirnya, diharapkan Indonesia benar-benar dapat mencapai target net zero emission,pada tahun 2070 nanti,” kata Ruandha.(RA)