JAKARTA – Presiden Joko Widodo menegur PT PLN (Persero) yang lambat menangani gangguan pemadaman listrik di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

“Menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik,” kata Jokowi di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8).

Menurut Presiden, PLN tidak belajar dari pengalaman serupa yang pernah terjadi pada tahun 2002 dan 2017. PLNĀ  seharusnya bisa memitigasi kondisi serupa.

“Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terjadi lagi. Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN, namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan,” kata Jokowi.

Sripeni Inten Cahyani , Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, mengatakan perlu waktu untuk mengembalikan keseimbangan penyaluran daya listrik.

Dia menjelaskan sistem kelistrikan di Jawa Bali ini terdapat dua sistem yaitu sistem utara dan selatan di mana sistem transmisi ini masing-masing adalah dua sirkuit. Jadi dua sirkuit di utara dan dua sirkuit di selatan, jadi totalnya empat sirkuit atau empat jaringan yang menjadi backbone yaitu jaringan 500 kV. Jaringan 500 kV yaitu kalau dari utara adalah rembang, ungaran, mandirajan.

Kemudian yang selatan adalah dari Kediri, Pedan, Kasugian, dan Tasikmalaya. Keduanya adalah 500kV 2 sirkuit. utara pada titik jaringan Ungaran – Pemalang itu di kecamatan Gunungpade terjadi gangguan dimana gangguan pertama terjadi pada 11.48 pada minggu (4/8), kemudian sirkuit kedua mengalami gangguan. “Jadi dua line terjadi gangguan,” kata Inten.

Kemudian secara otomatis listrik pasokan listrik dari timur ke barat dalam rangka efisien, jadi pasokan listrik murah itu ditransfer dari timur ke barat.

“Salah satu mitigasi yang telah dilakukan oleh kami dalam hal ini di RUPTL adalah membangun PLTU PLTU dalam hal ini murah, ada di pusat beban di wilayah barat. Itu sekarang sdg berjalan. salah satunya yang akan beroperasi COD pada tahun ini adalah Jawa 7,” papar Inten.

Dari kondisi seperti itu maka secara otomatis transfer daya dari timur ke barat sebesar 2.000 Megawatt (MW) kemudian pindah jalur menuju ke selatan.

PLN sendiri kata Inten sedang melakukan perawatan karena biasanya beban rendah diakhir pekan dimana yang dipelihara adalah sirkuit di selatan yakni Kediri Pedan Kasugian.

Saat saluran udara tegangan ekstra tinggi Ungaran-Pemalang terjadi gangguan, tepatnya di sirkuit satu yang disusul sirkuit kedua sehingga dua-duanya terganggu.
Daya listrik kemudian pindah dari Ungaran ke Pedan kemudian Kasugian dan Tasik membuat goncangan di dalam sistem.

“Goncangan ini secara proteksi, pengamanan, sistem ini melepas dan yang dilepas adalah Kasugihan Tasik. Jadi kasugihan Tasik lepas dari sistem sehingga aliran pasokan daya dari timur ke barat mengalami putus,” kata Inten.(RI)