JAKARTA – PT Chevron Pacific Indonesia mengklaim masih terus melakukan kegiatan operasi produksi pada masa transisi sebelum alih kelola ke PT Pertamina (Persero) pada Agustus 2021. Salah satu kegiatan yang ditugaskan adalah tetap melakukan pengeboran sumur. Berdasarkan data yang disampaikan Chevron, hingga saat ini sudah 55 sumur yang dibor, 11 di antaranya merupakan sumur konversi, dengan mengoperasikan enam rig pengeboran dan satu rig konversi. Proses pengadaan rig tambahan sedang berjalan untuk memenuhi target pengeboran 192 sumur di Blok Rokan oleh Chevron dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun ini.

”Kami terus berkoordinasi intensif dengan SKK Migas dan PHR agar program pengeboran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Kolaborasinya sangat solid karena semua pihak memiliki semangat dan komitmen yang sama,” kata Albert Simanjuntak, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia, Selasa (18/5).

Albert menegaskan tiga bulan menjelang alih kelola Blok Rokan, pemenuhan kewajiban terminasi dan transisi oleh Chevron terus berjalan secara sistematis dan terstruktur. Aspek-aspek utama dalam proses itu menunjukkan kemajuan signifikan guna menjaga keberlangsungan operasi dan tingkat produksi, baik sebelum maupun sesudah 9 Agustus 2021.

Aspek-aspek utama dalam proses terminasi adalah checklist terminasi sesuai aturan pemerintah, pelaporan aset, dan penutupan laporan proyek. Sedangkan untuk proses transisi, aspek-aspek utamanya seperti program pengeboran; teknologi informasi; migrasi data; manajemen kontrak barang dan jasa; prosedur operasional dan perizinan kerja; sumber daya manusia (SDM); dan lain-lain.

”Kemajuan dari aspek-aspek utama itu sangat signifikan dan diharapkan tuntas sebelum alih kelola nanti,” ujar Albert.

Menurut Albert, Chevron juga telah melengkapi dokumen PSC termination checklist provisional pada 25 Februari 2021. Kemudian pelaporan aset sudah mencapai 81 persen, di mana sekitar 109 ribu aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan. Sedangkan penutupan laporan proyek mencapai 70% atau sekitar 2.940 laporan yang sudah selesai.

Sebagai bagian dari pemantauan, saat ini tengah berlangsung proses verifikasi dan validasi (V&V) data eksplorasi dan eksploitasi Blok Rokan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas. Proses V&V dilakukan terhadap sekitar satu juta item dokumen cetak, media magnetik dan optikal, serta sampel batuan. “Prosesnya diperkirakan tuntas pada Mei ini,” kata Albert.(RI)