JAKARTA – Inpex Corporation menyatakan kesediaan untuk menerima tawaran insentif dari pemerintah untuk mengelola Blok Masela. Secara resmi kesediaan Inpex akan diumumkan saat kunjungan Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe ke Indonesia pada 15 Januari 2017 mendatang.

“Unofficial sudah menyatakan setuju. Secara lisan kira-kira begitu, tapi kalau secara tertulisnya kita masih tunggu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman di Jakarta.

Lebih lanjut Luhut menjelaskan dua poin krusial yang akhirnya disetujui Inpex adalah terkait masa perpanjangan kontrak pengelolaan selama tujuha tahun dari permintaan awal yakni 10 tahun serta penambahan kapasitas kilang LNG, termasuk penambahan produksi yang dialokasikan untuk kebutuhan industri. Serta pembayaran sunk cost sebesar yang diklaim Inpex sebesar US$ 1,2 miliar dengan terlebih dulu melalui proses audit yang akan dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas).

“Tujuh tahun kami sudah final lalu tambahan kapasitas produksi 7,5 MTPA plus 474 MMSCFD,”  tambahnya.

Menurut Luhut, dalam penambahan kapasitas produksi gas di Masela, pemerintah juga memastikan penyerapan hasil produksi dan Kementerian Perindustrian dipastikan dapat mengelola gas yang siap diserap. Ada tiga pabrik yang rencananya akan dibangun di antaranya milik PT Pupuk Indonesia Tbk (SMGR), Kaltim Methanol Industri/Sojitz, dan Elsoro Multi Pratama.
“Ada yang off take karena itu kita bicara Kementerian Perindustrian harus ada yang ambil,” kata dia.

Dalam pengelolaan hilir gas Masela pemerintah mengalokasikan dana sekitar US$ 9 miliar yang digunakan untuk membangun industri petrokimia dan industri Pupuk. Untuk penbangunan fasilitas LNG sendiri pemerintah melalui Kementerian ESDM sudah mengkalkulasikan dana yang dibutuhkan sebesar US$ 15 miliar-US$16 miliar. Angka tersebut sebenarnya sudah jauh menyusut dari perkiraan investasi awal sebesar US$ 22 miliar.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM saat dikonfirmasi menyatakan bahwa kesepakatan dengan pihak kontraktor memang sudah dicapai. Namun dirinya mengaku belum mendapatkan surat resmi dari Inpex. Terkait penurunan investasi yang bisa dicapai, hal itu diperoleh dari evaluasi secara menyeluruh yang telah dilakukan.

“Kita negosiasi dan evaluasi satu-satu mana dicari mana saja yang bisa diturunkan biayanya , ada banyak lah yang bisa dilakukan,” tandas Arcandra.(RI)