Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas (foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi).

 

JAKARTA– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berinisiatif melakukan berbagai upaya untuk menemukan giant discovery atau cadangan migas dalam jumlah signifikan. Dalam peta jalan (roadmap) jangka panjang yang tela disusun total ada 368 sumur yang direncanakan akan di bor di Indonesia dan 1.316 km kegiatan survei seismik untuk mencari giant discovery.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan fokus kegiatan pencarian giant discovery dilakukan di lima arena yaitu di Sumatera, Natuna, Jawa, Kalimantan dan Indonesia Timur.

Kegiatan pengeboran eksplorasi paling banyak akan dilakukan di wilayah Indonesia timur dengan total pengeboran sebanyak 110 sumur disusul di area Kalimantan dengan rencana pengeboran 106 sumur. Kemudian sebanyak 56 sumur di bor dijadwalkan dilakukan di Jawa dan Sumatera sebanyak 53 sumur. “Sementara di area Natuna dilakukan pengeboran 43 sumur,” kata Dwi.

Menurut Dwi, kegiatan survei seismik paling banyak akan dilakukan wilayah Indonesia timur dengan total wilayah yang disurvei sepanjang 487 km, Jawa sepanjang 308 km, Kalimantan 285 km, Sumatera sepanjang 208 km dan survei di area Natuna sepanjang 28 km.

Indonesia masih memiliki 86 basin yang masih belum disentuh sama sekali dan diperkirakan masih memiliki potensi migas yang masih sangat menjanjikan. Dari lima area utama yang menjadi fokus, SKK Migas kembali membagi menjadi 10 area yang harus segera dilakukan kegiatan eksplorasi.

Untuk wilayah Sumatera dibagi menjadi tiga, yaitu area Sumatera Bagian Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Kemudian untuk di wilayah Kalimantan di Tarakan offshore, Kutai offshore dan NW Jawa Makassar Strait. Lalu di wilayah Timur ada Buton Offshore, lalu Northern Papua, Bird Body Jurassic, dan Warim Jurassic. (RI)