JAKARTA – Ekonomi mulai menggeliat pasca pandemi Covid-19 yang saat ini juga sebenarnya masih terjadi. Salah satu indikator meningkatnya ekonomi adalah adanya peningkatan konsumsi listrik. PT PLN (Persero) mencatat hingga Agustus 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai 166,17 TWh. Konsumsi naik 4,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Manajemen PLN menyebut akan memanfaatkan momentum ini untuk menggenjot konsumsi listrik masyarakat. Beberapa strategi untuk dorong penggunaan listrik telah disiapkan.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, mengungkapkan untuk menangkap peluang ini ada empat strategi yang dilakukan PLN. Pertama, PLN memastikan pelanggan mendapatkan pasokan listrik berapapun daya yang mereka butuhkan. Besarnya daya mampu listrik PLN saat ini mencapai 57 Gigawatt (GW), dan akan bertambah lagi dengan selesainya pembangkit dari proyek-proyek 35 GW.

“Dengan pasokan daya yang dimiliki saat ini PLN memastikan kebutuhan listrik untuk masyarakat lebih dari cukup. Dengan pasokan yang andal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Bob, Selasa (21/9).

Kedua, mempercepat semua proses. Dari sisi sambung baru misalnya, Bob memastikan proses sambung baru dan tambah daya bisa lebih cepat dengan hadirnya aplikasi PLN Mobile. “Dengan PLN Mobile, layanan PLN semakin mudah dan cepat didapatkan oleh pelanggan,” kata Bob.

Ketiga, selain menyasar industri dan rumah tangga, PLN juga sedang menangkap captive market seperti sektor pertanian, budidaya ikan, perkebunan. Selama ini, sektor ini masih kerap menggunakan BBM sebagai bahan bakar peralatan produksinya. “Dari segi biaya dan efisiensi kita pastikan lebih andal dengan memakai listrik. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan produktivitasnya,” ujar Bob.

Keempat, bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan konsumsi listrik. PLN terus memberikan kemudahan dan stimulus listrik bagi pelanggan. Mulai dari diskon tambah daya dan dikson pemakaian listrik saat malam hari bagi Industri.

Bob mengatakan seiring dengan masifnya vaksin dan penerapan new normal, beberapa sektor kegiatan ekonomi seperti rumah tangga, industri dan bisnis retail juga turut bergerak. Sektor industri bahkan mencatatkan pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup signifikan mencapai 10,5% selama Agustus 2021.

“Ini sangat membahagiakan bagi kita semua. Sektor industri ini efek dominonya besar. Ini menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai membaik,” kata  Bob.

Menurut Bob, sektor industri yang mengalami pertumbuhan khususnya di industri besi baja, pengolahan kimia dan pengolahan makanan. Sektor tekstil juga cukup menggembirakan karena berkontribusi 23,4% dari pertumbuhan sektor ini. Sedangkan industri baja berkontribusi 21,7% dan sektor rumah tangga tumbuh 2,3%.

“Semoga ini tetap akan tumbuh ke depan. Sebab, dengan banyaknya vaksinasi yang dilakukan maka semakin banyak masyarakat yang beraktivitas, artinya spending money yang dilakukan juga bisa mendorong pemulihan ekonomi,” kata Bob.(RI)