JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR menyepakati Asumsi Makro Sektor ESDM. “Komisi VII DPR RI menyetujui asumsi dasar di sektor ESDM tahun 2022,” kata Sugeng Suparwoto Ketua Komisi VII DPR RI, Kamis (10/6).

Asumsi makro sektor ESDM tahun 2022 yang disepakati adalah ICP sebesar US$ 55-70 per barel, lifting migas 1,736-1,950 juta barel setara minyak per hari (Barrel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) yang terdiri dari lifting minyak 705 ribu -750 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 1.031-1.200 ribu BOEPD.

Padahal dalam usulan awal Kementerian ESDM lifting minyak 686-726 ribu bph serta gas sebesar 1.031-1.200 ribu BOEPD, usulan awal sebesar 1.031-1.103 ribu BOEPD.

Untuk cost recovery disepakati sebesar US$8,5 miliar-US$9 miliar, masih berada pada besaran yang diusulkan USD8,65 miliar.

Untuk volume BBM bersubsidi sebesar 14,80-15,58 juta Kiloliter (KL), terdiri dari minyak tanah 0,46-0,48 juta KL dan minyak solar 14,34-15,10 juta KL.

Volume LPG 3 kg disepakati 7,50-8,00 juta metrik ton, subsidi tetap minyak solar Rp 500 per liter. Subsidi listrik Rp 39,50 triliun-Rp 61,83 triliun. Adapun nilainya bisa mencapai Rp61,38 triliun diperkirakan tanpa menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial.(RI)