JAKARTA – Indonesia saat ini berfokus pada integrasi sistem online dalam digitalisasi energi untuk mendorong efisiensi energi. Hal ini telah dimulai pada sektor service/komersial yang memberikan kontribusi pada 45% GDP dan menyumbang konsumsi energi final sebesar 6%.

Agus Cahyono Adi Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM,  mengatakan pemilihan peralatan End-Use yang efisien dan demand side management memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kinerja efisiensi energi di Indonesia.

Agus mengakui mengubah perilaku keseharian masyarakat yang di antaranya telah mendorong peningkatan penjualan barang melalui e-commerce selama bulan Februari hingga April 2020. “Penerapan digitalisasi, tentunya telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan akan menjadi gaya hidup baru,” kata Agus kepada 72 perwakilan negara yang hadir dalam pada pertemuan virtual G20 Energy End-Use Data and Energy Efficiency Metrics Initiative yang diselenggarakan oleh ADEME dan International Energy Agency, belum lama ini.

Implikasi dari kebiasaan baru berbasis online digital dan tekanan ekonomi ini kata Agus tidak hanya mempengaruhi konsumsi energi di sektor komersial saja, namun telah mengubah preferensi masyarakat dan pengguna energi secara lebih luas akan pemilihan peralatan penggunaan energi. “Meningkatnya belanja online di indonesia, akan mempermudah untuk pendataan peredaran peralatan dengan energi efisien,” ujar Agus.

Menurut Agus, untuk meningkatkan pengelolaan data yang lebih baik dengan pembangunan sistem pelaporan online energi, integrasi system to system, serta dukungan yang besar di bidang big data e-commmerce, industri dan energi untuk membantu menganalisis penggunaan energi dan mengidentifikasi peluang efisiensi energi di sektor tersebut dilengkapi dengan survei end-use energi yang dibina oleh IEA akan memudahkan untuk melihat indikator pemanfaatan energi terutama konservasi energi sebagai pendukung penyusunan rekomendasi langkah-langkah efisiensi energi dan kebijakan transisi energi.

“Tujuan tersebut selaras dengan fokus G20 hari ini yaitu “Rethinking end use data collection in the light of the global health crisis” yang bertujuan memberikan dampak pada pengelolaan data end-use yang vital dalam pengambilan kebijakan energi yang tepat,” kata Agus.(RA)