JAKARTA – Harga minyak dunia makin meroket. Seyogyanya, kondisi tersebut bisa sangat mempengaruhi terhadap harga BBM yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia BBM terbesar di tanah air. Lalu apakah ini saatnya Pertamina lakukan penyesuaian terhadap harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat sekarang yakni Pertalite dan Pertamax?

Irto Ginting, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga (PPN), Subholding Commercial and Trading Pertamina, mengungkapkan perusahaan terus memantau dengan intensif harga minyak dunia. Menurutnya harga produk BBM yang dijual Pertamina selain Premium dan Biosolar selalu dievaluasi secara berkala.

“Kalau yang BBM Nonsubsidi kita review dua mingguan,” kata Irto kepada Dunia Energi, Senin (7/3).

Hanya saja ada dua produk BBM yang menurut Irto dalam evaluasinya memiliki pertimbangan lain yakni Pertalite dan Pertamax. Untuk itu dua produk BBM tersebut tidak alami perubahan harga sejak awal tahun seperti Pertamax Turbo maupun Dex Series. “Yang ini (Pertalite dan Pertamax) masih ada pertimbangan lain,” ujarnya.

Irto menuturkan terkait kondisi terus melonjaknya harga minyak dunia yang bisa berdampak ke bisnis perusahaan, holding Pertamina akan langsung meresponnya. “Nanti ada rilis resmi dari holding (Pertamina) ya,” ungkap Irto.

Penyesuaian dilakukan terhadap beberapa produk diantaranya Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Ketiga produk BBM umum tersebut mengalami kenaikan harga yang bervariasi berdasarkan masing-masing wilayah.

Untuk Pertamax Turbo di wilayah DKI Jakarta misalnya, mengalami kenaikan Rp1.000 dari yang awalnya Rp13.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Sementara untuk harga jual Dexlite mengalami kenaikan dari Rp12.150 per liter menjadi Rp12.950 per liter. Berikutnya, untuk Pertamax Dex dari Rp13.200 per liter kini naik menjadi Rp13.700 per liter.

Kenaikan harga di DKI Jakarta tersebut juga sama dengan wilayah lain seperti di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Sedangkan untuk daerah lain menyesuaikan masing-masing.

Harga minyak mentah dunia sempat menyentuh ke level US$139 per barel pada perdagangan Senin (7/3/2022) pagi sebelum akhirnya kembali ke kisaran US$128 per barel. Lonjakan harga minyak dunia itu, terjadi usai Amerika Serikat menyatakan tengah membahas embargo impor minyak Rusia, sehingga menambah kekhawatiran pasokan minyak di pasar yang saat ini sudah mulai mengetat.

Mengutip Bloomberg, pada pukul 10.20 WIB harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 menjadi di level US$128,88 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak April 2022 menjadi di level US$124,56 per barel. (RI)