JAKARTA – Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan respon kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mendukung kebijakan keuangan negara. Salah satu program PEN di bidang lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) diterjemahkan dalam Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM). Program ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove dan sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian kesempatan untuk berusaha dan melakukan aktivitas yang dapat memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat serta ekosistem mangrove.

“Kegiatan PKPM ini juga merupakan bentuk tugas dan tanggung jawab pemulihan ekosistem mangrove. Dengan slogan Mangrove Lestari Masyarakat Sejahtera, diharapkan kegiatan RHL Padat Karya Penanaman Mangrove dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar ekosistem mangrove dan juga menjadi ekosistem mangrove semakin lestari,” ungkap Apik Karyana, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan LHK, Senin (23/11).

Pada wilayah BPDASHL Citarum Ciliwung, kegiatan PKPM dilaksanakan di 3 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat dengan luas total 513,58 hektare dengan sistem intensif, pengkayaan dan sylvofisery. Persebaran luasan PKPM tersebut terdiri dari Provinsi DKI Jakarta, yang dilaksanakan pada Kota Jakarta Utara seluas 20,05 hektare; Provinsi Banten, yang dilaksanakan di Kota Serang seluas 20,17 hektare; Kabupaten Serang seluas 102,43 hektare dan Kabupaten Tangerang seluas 159,15 hektare. Serta Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan pada Kabupaten Bekasi seluas 46,52 hektare, Kabupaten Karawang seluas 85 hektare dan Kabupaten Subang seluas 70, 26 hektare.

Khusus pada lokasi Kabupaten Karawang tepatnya di Desa Karya Bakti, Kecamatan Batu Jaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, RPH Pakis/Cikeruh, BKPH Cikiong, KPH Purwakarta, Petak 9 dan 12 dengan jumlah tanaman 187.000 batang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mina Wana Karya dan masyarakat Desa Karya Bakti Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang. Sampai dengan saat ini secara fisik sudah mencapai 85 Ha (100%) dengan dengan melibatkan 133 orang tenaga kerja yang terdiri dari 21 orang anggota LMDH Mina Wana Karya dan 112 masyarakat Desa Karya Bakti Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang.

Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove meliputi Penyusunan Rancangan Teknis Sederhana, Pelaksanaan Kegiatan Penanaman, Pengadaan insentif Silvofishery serta Monitoring dan Evaluasi.

“Pelaksanaan mangrove memperhatikan beberapa faktor penunjang keberhasilan, ombak dan kesesuaian jenis dengan lingkungannya/zonasi serta keterlibatan masyarakat setempat,” tandas Apik.(RA)