JAKARTA – Realisasi penyaluran biodiesel dalam program mandatori B30 sepanjang tahun 2022 sangat positif bahkan mampu melampaui target yang sudah dipatok oleh pemerintah. Dalam data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi biodiesel mencapai 10,45 juta kilo liter (KL) atau 2,95% dari target alokasi tahun yang dipatok sebesar 10,15 juta KL.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyatakan dengan konsumsi sebesar itu penghematan devisa yang dihasilkan mencapai Rp 122,65 triliun atau US$8,34 miliar.

“Devisa yang berhasil dihemat pada 2022 sebesar Rp 122,65 triliun atau US$ 8,34 miliar,” kata Arifin dalam Konferensi Pers, Senin (30/1).

Realisasi penghematan yang dihasilkan sepanjang tahun lalu melonjak signifikan dibandingkan penghematan tahun 2021 yakni hanya US$4,54 miliar. Harga minyak dunia tentu turut berpengaruh terhadap peningkatan penghematan. Selain itu dari sisi konsumsi juga meningkat dari tahun 2021 yang hanya 9,3 juta KL.

Pemerintah pada tahun ini bakal meningkatkan persentase pencampuran biodiesel ke solar dari B30 menjadi B35 dengan alokasi biodiesel yang disiapkan sebesar 13 juta KL. “2023 ini InsyaAllah di Februari B35 sudah diimplementasikan,” kata Arifin. (RI)