JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan penyedia jasa energi yang berafiliasi ke PT Pertamina (Persero), membukukan laba bersih Rp155 miliar pada semester I 2019, naik 21% dibanding periode yang sama 2018 sebesar 128 miliar. Kenaikan laba bersih didorong peningkatan pendapatan sebesar 29% dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3,8 triliun.

“Volatilitas harga minyak dunia terus membayangi kinerja perseroan. Namun dengan fokus pada strategi diversifikasi portofolio, kami berhasil mengokohkan kinerja semester ini,” kata Hery Setiawan, Direktur Keuangan Elnusa, Selasa (30/7).

Pendapatan usaha jasa hulu migas naik 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jasa penunjang naik 36%, serta jasa distribusi & logistik energi naik 21%.

Pada segmen jasa hulu migas, meningkatnya aktivitas survei seismik mendongkrak pertumbuhan pendapatan usaha. Hingga tengah tahun, Elnusa telah mengerjakan enam survei baik darat, zona transisi maupun laut. Salah satu pekerjaan yang mendapatkan apresiasi baik adalah survei seismik 2D di Perairan Semenanjung Indocina, Vietnam. Peningkatan aktivitas ini terutama survei seismik laut, menjadi salah satu pendongkrak pula pada peningkatan pendapatan usaha jasa penunjang.

Pada segmen lainnya yaitu jasa distribusi & logistik energi, peningkatan kinerja disebabkan oleh naiknya volume thruput. Kenaikan terjadi pada unit jasa transportasi BBM, manajemen depo maupun bisnis perdagangan BBM industri marine.

“Secara kontribusi, perolehan pendapatan tengah tahun ini masih didominasi oleh segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 51%. Jasa hulu migas menyumbang 42% dan sisanya oleh jasa penunjang,” ungkap Hery dalam keterangan tertulisnya.

Elnusa tengah menjajaki berbagai peluang baru dari berbagai segmen. Pada jasa hulu migas beberapa peluang yang dijajaki antara lain pengembangan pasar baru di luar negeri, peluang signature bonus eksplorasi & multiclientseismic, serta bisnis operation & maintenance refinery.
Pada jasa distribusi dan logistik energi, Elnusa memulai bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta menggenjot bisnis chemical untuk enhanced oil recovery. Selain itu, bisnis pendukung dengan memanfaatkan internet of things juga mulai dikembangkan.

Menurut Hery, hingga saat ini, Elnusa telah merealisasikan beberapa peluang bisnis baru. Diantaranya adalah penjajakan jasa operation & maintenace kilang di beberapa proyek, bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM. “Elnusa juga memulai jasa chemical untuk mendukung EOR,” katanya.(AT)