Sekolah Tapal Batas Sebatik Tengah, salah satu program CSR unggulan Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field

JAKARTA– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, memproyeksikan dapat mempertahankan capaian empat PROPER Emas yang diraih pada 2018, bahkan bila perlu meningkatkannya. Empat PROPER Emas yang diraih tahun lalu dari Dewan PROPER dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu adalah Pertamina EP Asset 1 Rantau Field di Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam; Pertamina EP Asset 2 Tambun Field di Bekasi dan Subang Field di Karawang-Subang, Jawa Barat; serta Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field di Kalimantan Utara.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP, mengatakan target untuk pencapaian PROPER EMAS tahun ini adalah mempertahankan empat PROPER Emas yang telah diraih, yakni Rantau Field untuk kelima kalinya, Tarakan Field untuk ketiga kali, Subang Field ketiga kali, dan Tambun Field kedua kali. Untuk field-field lain manajemen Pertamina EP mendorong untuk dapat meraih PROPER Emas.

“Namun yang terpenting bagi kami, PROPER Emas ini menjadi pemicu dan penyemangat untuk lebih baik lagi mengelola lingkungan dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat melalui program CSR (corporate social responsibility) karena kami ingin tumbuh bersama masyarakat,” ujar Nanang kepada Dunia-Energi, Selasa (22/1).

Nanang mengakui, untuk mempertahankan empat PROPER Emas memang tugas yang sangat berat. Kendati demikian, manajemen Pertamina EP berkomitmen dan bekerja keras merealisasikan target tersebut.

Untuk mempertahankan empat PROPER Emas yang diraih tahun lalu, manajemen Pertamina EP menyiakan empat skenario. Pertama, tetap menjalankan komitmen manajemen dalam mengelola lingkungan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku. Kedua, meningkatkan kerjasama dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang melaksanakan program di seluruh lapangan. Ketiga, terus melakukan inovasi yang memberikan pembaharuan dan gagasan baru yang bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan perusahaan. Keempat, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dalam menjalankan program-program agar terus berkelanjutan.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP. (foto: Dudi Rahman/Dunia-Energi)

Nanang menyebutkan, ada sejumlah inovasi yang disiapkan manajemen Pertamina EP demi mempertahankan empat PROPER Emas. Inovasi yang dilakukan meliputi inovasi sosial dan inovasi alat yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Pertama, pembuatan biodiesel dan sabun cuci dadi limbah minyak jelantah dan gliserol di Tarakan Field. Kedua, pemanfaatan buah bintaro sebagai absorben pada oil spill yang tercecer, bukan hanya di darat tetapi juga di air, yang telah dilaksanakan di Tambun dan telah mendapatkan pengakuan pada CIP tingkat internasional di Korea Selatan. Ketiga, inovasi sosial berupa pengobatan HIV/AIDS dengan sampah plastik, yakni siapapun yang berobat dapat membayarnya dengan sampab plastik yang dilaksanakan oleh Subang Field. Keempat, inovasi pada program budidaya jamur dengan pemanfaatan limbah kelapa sawit yang dilaksanakan di Rantau Field.

“Melaui inovasi ini diharapkan dapat mengubah pola perilaku masyarakat dari yang awalnya tidak ramah lingkungan, menjadi ramah lingkungan dan lebih menjaga alam sekitar. Selain itu dapat mengurangi biaya ataupun meningkatkan produktivitas agar masyarakat dapat memperoleh hasil yang maksimal,” katanya.

Manajemen Pertamina EP belum menyebutkan berapa total dana yang dialokasikan dan diproyeksikan untuk mencapai target PROPER Emas tahun ini. Hanya saja untuk tahun lalu, total dana yang dikeluarkan perusahaan mencapai Rp35,33 miliar.

Nanang menjelaskan, selain inovasi yang terus didorong untuk diterapkan di field-field andalan mempertahankan dan meraih PROPER Emas tahun ini, Pertamina EP juga menyiapkan sejumlah program andalan di berbagai bidang.

Rumah Inspirasi, Program CSR di Pertamina EP Asset 2 Subang Field (Foto: Dudi Rahman/Dunia-Energi)

Di sektor ekonomi, misalnya, ada tujuh program unggulan, yaitu budidaya Lele Rantau Field, kerajinan Anyaman purun & bemban Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field, olahan rumput laut Tarakan Field, budidaya pertanian organik di Pertamina EP Asset 1 Ramba Field, perternakan sapi terpadu Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field, batik Seraci Tambun Field, dan budidaya jamur merang Subang Field.

Di bidang pendidikan, ada delapan program unggulan, antara lain Sekolah Tapal Batas Tarakan Field, Siekula Aneuk Nangroe Tampur Paloh Rantau Field, Sekolah Adhiwiyata SMP Negeri 1 Tarakan – Tarakan Field, dan Sekolah Suku Anak Dalam Pertamina EP Asset 1 Jambi Field, Juga PKBM Assolahiyah Subang Field, dan program Pertamina Mengajar

Di bidang kesehatan, ada sembilan program unggulan, yaitu Posyandu Pelawi Rantau Field, Posyandu Tampur Paloh Rantau Field, Ambulance Boat Keliling Tarakan Field, Pemberantasan Gizi Buruk Pertamina EP Asset 4 Papua Field, Revitalisasi Posyandu Papua Field, Warga Peduli HIV & AIDS Subang Field, Perbaikan Gizi Buruk Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field, dan Clino Gigi Pertamina EP Asset 4 Matindok Field.

Untuk bidang infrastruktur, menurut Nanang, ada delapan program unggulan, antara lain Pengelolaan air bersih Tarakan Field, Poleng Field; Bedah Rumah Asset 2; Kampung Solar Cell Tarakan Field dan Pembanguan Ruang Kelas Tarakan & Rantau Field. Selain itu ada Perbaikan Jalan & Jembatan Asset 2 dan renovasi rumah-rumahibadan dan perbaikan fasilitas umum lainnya.

“Untuk bidang lingkungan, kami ada delapan konservasimulai dari mangrove dan Bekantan di Tarakan Field, konservasi tuntong laut di Rantau Field, konservasi Owa Jawa di Subang Field. Juga ada konservasi habitat harimau Sumatera di Lirik Field; dan konserasi Rusa Jawa di Cepu Field dan konservasi Maleo di Donggi Matindok,” ujar Nanang. (DR)