JAKARTA – Direksi PT Pertamina International Shipping (PIS) mengawal langsung pelaksanaan Satgas Nataru sekaligus mempersiapkan pelayaran internasional untuk kapal tanker MT Gas Walio ke Singapura- Australia-China-Korea-Jepang, pada bulan ini.

I Putu Puja Astawa, Direktur Armada PIS, melakukan Manajemen Walkthrough (MWT) yakni monitoring langsung ke kapal tanker yang memiliki bobot mati 17,400 Metrik Ton (MT) ini pada Jumat (31/12). Dalam memantau kesiapan kapal, Puja Astawa turut serta berlayar dari Tanjung Priok menuju Semarang. Ia menyaksikan dan monitoring aktivitas olah gerak, navigasi kapal dan proses bunkering.

Program MWT ini dilakukan sebagai upaya peningkatan teambuilding antara tim yang berada di shore (daratan) dengan sea based (lepas pantai), dengan menguatkan sambung rasa melalui diskusi interaktif.

Ia menyampaikan kepada seluruh kru kapal MT Gas Walio untuk mengedepankan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) atau faktor Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan (K3) dalam seluruh aktivitas di kapal. “Serta meningkatkan dan menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dengan menjunjung ahlak sebagai prinsip utama seluruh pekerja,” ujarnya, Senin(3/1).

Puja juga kembali menekankan komitmen mind-shifting PIS dari yang semula cost center menjadi profit center pada seluruh kru yang berada di kapal, agar PIS bisa menghadapi tantangan maupun perubahan yang akan dihadapi di masa mendatang.

Dibangun pada 2011 di Hyundai Heavy Industries, Kapal MT Gas Walio yang berukuran panjang 150 meter ini merupakan kapal LPG fully refrigated yang dimiliki oleh PIS. Dinakhodai oleh Captain Prawoto, kapal berkapasitas angkut 10.000 MT ini memiliki total 26 kru dan tengah mengangkut muatan berupa 5000 MT propane dan 5000 MT butane.

Kapal MT Gas Walio tengah menempuh rute dari perairan Semarang dengan loading port di Tanjung Sekong dan Tanjung Uban. Kapal juga dalam persiapan melaksanakan pelayaran perdana ke wilayah Australia, yang merupakan salah satu rute internasional PIS.

Di sela pelaksanaan tugas rute domestik, MT Gas Walio di penghujung tahun (31/12) juga dimonitor langsung oleh Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan jajaran Direksi Holding dan CEO Subholding melalui sambungan video daring.

Hingga akhir 2021, PIS berhasil ekspansi rute pelayaran internasional dari 8 menjadi 11 rute, yakni Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh.

PIS terus melakukan upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global. Ini sesuai dengan target PIS untuk menjadi flag carrier bagi bangsa Indonesia di kancah industri pelayaran nasional dan internasional. Hal tersebut juga merupakan bentuk dukungan dari PIS agar target Pertamina secara group dapat tercapai yaitu untuk berada di posisi top 100 perusahaan dunia Global Fortune 500 dengan valuasi US$100 miliar pada tahun 2024.(RA)