JAKARTA – Tahun ini PT Cipta Krida Bahari (CKB) Logistics menargetkan untuk membuka empat gudang baru di Surabaya, Makassar, Medan dan Palembang, yang rencananya beroperasi di semester II – 2013.

“Yang terdekat adalah gudang di Surabaya yang rencananya beroperasi di kuartal tiga tahun ini,” ujar Denny Fikri, GM Commercial CKB Logistics, disela pameran 37th Annual IPA Convention & Exhibition di Jakarta Concention Centre, 15 – 17 Mei 2013.

Berlokasi di Jalan Tambak Langon 27, Surabaya, gudang beroperasi dengan total luasan sebesar 3.000 meter persegi. “Rencana perluasan juga sudah masuk di dalam perencanaan perusahaan, untuk menjadikan gudang Surabaya ini sebagai salah satu “Mega Hub” CKB Logistics dengan total luasan 5 hektar kedepannya,” kata Denny.

Dengan jarak tempuh menuju dan dari pelabuhan terdekat sekitar 11 kilometer, Gudang Surabaya diharapkan menjadi pusat pengelolaan logistik terintegrasi, dari perusahaan-perusahaan yang berbisnis di kawasan Indonesia Bagian Timur, dengan memanfaatkan fasilitas transportasi kargo laut (seafreight).

CKB Logistics merupakan anak usaha dari ABM Investama yang memfokuskan layanannya di sektor energi. “Salah satu kekuatan CKB Logistics adalah kemampuan memberikan layanan terintegrasi mulai dari pengurusan kepabeanan, penyimpanan dan pengelolaan sampai pengiriman barang ke lokasi yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial pada umumnya,” jelas Denny Fikri.

Ia pun menuturkan, CKB Logistics memiliki multimoda transportasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan jenis barang yang akan dikirimkan. Termasuk penanganan dalam pengelolaan kebutuhan logistik untuk pengeboran lepas pantai.

Multimoda seperti yang dimiliki CKB ini, amat dibutuhkan oleh industri minyak dan gas, yang memerlukan penanganan khusus dalam pengiriman barang atau peralatan ke wilayah pengeboran, dimana diperlukan transportasi khusus baik melalui jalur darat maupun laut.

 “Kami terus bertumbuh dan menyempurnakan layanan kami untuk mencapai kualitas terbaik. Dan, siap melayani kebutuhan logistik untuk sektor perminyakan dan gas,” tandas Denny.

(Abdul Hamid /duniaenergi@yahoo.co.id)