JAKARTA – Alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tinggal menghitung hari. Selain dari kinerja produksi nantinya dibawah Pertamina, salah satu hal yang disorot adalah kebijakan tanggung jawab sosial. Selama 97 tahun beroperasi di Riau, tidak dipungkiri tanggung jawab sosial yang dilakukan Chevron berjalan hingga kini.

Albert Simanjuntak, Managing Director of Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) dan Presiden Direktur CPI, mengatakan ada lima pilar di bidang tanggung jawab sosial, pertama pemberdayaan ekonomi masyarakat, kedua pendidikan, ketiga lingkungan hidup, keempat kesehatan, dan terakhir tanggap darurat bencana.

Menurut Albert, untuk berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, rata-rata Chevron menggelontorkan dana hampir Rp100 miliar setiap tahun. Berbagai program tersebut diharapkan bisa dilanjutkan PHR. “Rata-rata kami salurkan investasi Rp100 miliar. Ini akan digunakan juga oleh PHR sebagai bagian dari alih kelola,” kata Albert dalam diskusi virtual di CNBC TV Indonesia, Kamis (5/8).

Albert mengatakan ada kegiatan yang bisa dilanjutkan oleh Pertamina, seperti untuk pengembangan ekonomi masyarkat yang telah berjalan sejak 2001.

“Kami sebut local bisnis development. Kami membangun kemampuan-kemampuan pengusaha. Kami didik danlatih untuk membuat perusahaan kecil. Lalu kami berikan pekerjaan untuk melaksanakan operasi yang risiko rendah,” ungkap Albert.

Lebih lanjut menurut Albert hingga saat ini perusahaan juga sudah melatih ribuan pengusaha. “Dan per tahun rata-rata berikan pekerjaan lima tahun terakhir kepada 220 pengusaha,” kata dia.

Dibidang pendidikan. CPI telah membangun SMA yang pertama di Pekanbaru bersama-sama pemerintah daerah. Serta menyalurkan beasiswa, baik untuk masyarakat dan perguruan tinggi. “Termasuk juga untuk masyarakat suku Sakai. Kami juga punya Politeknik Caltex Riau yang hingga saat ini sudah menyalurkan ribuan orang ke dunia kerja,” kata Albert.(RI)