JAKARTA – PT PLN (Persero) memastikan kondisi pasokan listrik selama pergantian tahun aman dan menjamin tidak akan lagi terjadi kondisi blackout atau mati listrik serempak seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Ini tentu harus diantisipasi, karena meskipun ada kecenderungan konsumsi listrik menurun, pada hari jelang malam pergantian tahun tegangan listrik bakal mengalami fluktuasi karena banyaknya kegiatan masyarakat.

Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN, menegaskan skenario penyaluran listrik sudah disiapkan PLN untuk mengansitisipasi berbagai kondisi. Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, kejadian blackout bisa dicegah.

“Kami lakukan simulasi skenario-skenario bagaimana balancing pasokan demand sehingga selalu selaras. Jadi adanya penurunan demand kami sesuaikan pasokan, dari tim PLN kapan akan naik, kami cek dan prediksi,” kata Darmawan saat meninjau kesiaoan pasokan listrik di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Jakarta, Selasa (31/12).

PLN juga melakukan simulasi penyaluran listrik melalui jaringan transmisi utara dan selatan Pulau Jawa untuk memastikan pasokan di wilayah Jawa bagian barat dan tengah juga tercukupi dipenuhi oleh listrik dari pembangkit yang ada di wilayah timur Pulau Jawa.

Pembangkit listrik batu bara dan gas menjadi dua sumber tenaga listrik yang disiagakan. Pembangkit batu bara atau PLTU lebih ditekankan kepada keekonomian karena memiliki harga atau biaya produksi paling murah. Kemudian untuk menjaga siaga pasokan listrik yang bisa disediakan secara cepat menjadi peran dari pembangkit tenaga gas.

Pembangkit batu bara yang biaya per kwh nya sangat rendah, kemudian untuk reliability pembangkit yang berbasis gas di Muara Karang disiagakan. Selain itu, juga dihitung reserve jadi ada ekstra kapasitas kalau ada lonjakan bisa ditangani dengan baik. Ada juga beberapa tenaga listrik dari timur Ungaran tadi dan Jawa Timur, Jawa Tengah yang diekpsor ke bagian Jawa bagian barat.

“Jadi di sini sudah ada simulasi di Pusat Pengendaiam Beban (P2B) Gandul. Di sana yang ditekankan adalah reliability dulu dari sistem. Kemudian juga dirancang sistem optimalisasi dari keekonomian. Jadi ini adalah balance reliability dari keekonomiannya juga,” jelas Darmawan.

Salah satu wilayah yang mendapatkan perhatian khusus pada pergantian tahun dalah wilayah Ibu Kota Jakarta. Perkiraan beban puncak Jakarta di malam tahun baru yaitu 3.356 Mega Watt (MW). Siangnya sebesar 3.106 MW.

Ikhsan Asaad, General Manager PLN Disjaya, mengatakan beban listrik ini lebih rendah dibandingkan dengan hari biasanya karena banyak industri dan bisnis yang libur. Selain itu warga Jakarta juga banyak yang berlibur ke luar kota.

“Beban tertinggi yang pernah dicapai pada 2019, yaitu 5.260 MW dengan daya mampu 11.795 MW. Kami pastikan secara pasokan, sistem kelistrikan Jakarta cukup,” kata Ikhsan.(RI)