JAKARTA – PT PLN (Persero) mulai operasikan 21 green hydrogen plant yang tersebar di berbagai pembangkit listrik di pulau Jawa.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan bulan lalu PLN baru punya 1 unit, sekarang punya 21 unit. Kalau dulu kapasitas produksi hanya 51 ton/tahun, sekarang menjadi 199 ton/tahun.

“Kalau dulu ekses produksi green hydrogen hanya bisa 140-an mobil listrik fuel cell, sekarang kita mampu mensuplai 424 mobil dan kalau dulu kita masih hanya mengurangi 1.900 ton emisi, sekarang kita mampu mengurangi 3.720 ton emisi CO2 per tahun,” jelas Darmawan dalam keterangannya, Selasa (21/11).

PLN meresmikan 21 green hydrogen plant di pertama di PLTGU Muara Karang. Peresmian 21 green hydrogen plant merupakan awal dari upaya PLN untuk untuk memberikan sumber enrgi bersih serta membangun ekosistem yang jauh lebih besar, lebih kokoh, semakin solid.

Untuk mendukung Green Initiatives PT PLN (Persero) dalam mempercepat pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 antara lain dengan berinisiasi membangun Green Hydrogen Plant terbanyak di Indonesia yang kemudian excess produksinya akan digunakan di HRS (Hydrogen Refueling Station) pertama dan PLTGU Coring Hydrogen pertama di Indonesia

Saat ini terdapat 21 unit PT PLN (Persero) memiliki hydrogen plant yaitu 12 unit dari PLN Indonesia Power, 8 unit PLN Nusantara Power dan 1 unit UIKJTB. 21 unit PT PLN (Persero) yang beru diresmikan dengan total kemampuan produksi Hydrogen akan mencapai 199 ton/tahun dengan excess produksi sebesar 124 ton/tahun tersebut yakni :

 

1. PLTU Pangkalan Susu

2. PLTU Muara Karang

3. PLTU Suralaya 8

4. PLTU Suralaya 1-7

5. PLTU Cilegon

6. PLTU Labuan

7. PLTU Lontar

8. PLTU Priok

9. PLTU Pelabuhanratu

10. PLTU Muara Tawar

11. PLTU Indramayu

12. PLTU Tambak Lorok

13. PLTU Tanjung Jati

14. PLTU embang

15. PLTU Tanjung Awar-Awar

16. PLTU Gresik

17. PLTU Pemaron

18. PLTU Paiton

19. PLTU Grati

20. PLTU Pacitan

21. PLTU Adipala