JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pembahasan 45 rencana pengembangannya (Plan of Development/PoD) migas selesai pada tahun ini.

Jafee Arizon Suhardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengatakan jika seluruh PoD yang ditargetkan disetujui pada tahun ini maka cadangan migas nasional akan bertambah signifikan dengan tingkat Reserve Replacement Ratio (RRR) mencapai 300%.

“Kalau berhasil tahun ini sekitar 2,8 miliar barrel oil ekuivalent (boe), kalau lancar bisa sampai 300% (RRR-nya),” kata Jafee saat konferensi pers paparan kinerja hulu migas di Kantor SKK Migas Jakarta, Rabu malam (16/1).

Penambahan cadangan migas baru sangat penting untuk menunjang upaya peningkatan produksi.

Jafee menegaskan ada tiga proyek besar yang menjadi andalan untuk meningkatkan cadangan migas nasional. Pertama, proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, Senoro tahap 2 dan pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD).

“Revisi PoD I Masela angkanya sangat besar, lalu ada Senoro fase 2. Revisi PoD I IDD dengam cadangannya diperkirakan mencapai 65 juta boe,” kata Jafee.

Pada 2018, realisasi RRR sudah cukup positif karena mencapai 105,6% atau cadangan sebesar 831 juta boe.

Menurut Jafee, pada tahun ini dana untuk kegiatan eksplorasi hampir US$1,74 miliar yang akan digunakan untuk eksplorasi di blok eksplorasi dan blok eksploitasi.

“Investasi kegiatan eksplorasi 2019 mencapai US$ 740 juta dan di blok eksploitasi US$ 1 miliar lebih, itu cukup besar,” kata Jafee.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan tidak ada jalan lain untuk meningkatkan cadangan dan produksi selain memperbanyak kegiatan eksplorasi. Untuk itu,  SKK Migas akan mendukung kontraktor yang ingin mempercepat PoD.

“Semakin banyak kegiatan eksplorasi yang dilakukan mungkin yang giant bisa ditemukan. Jadi daerah-daerah yang masih terbuka ke depan akan lebih aktif kami pasarkan,” tandas Dwi.(RI)