JAKARTA –Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memulai uji jalan (road test) gasoline atau bahan bakar setara Euro 4 hingga menempuh jarak 40.000 kilometer. Kegiatan ini juga akan pararel dengan kegiatan road test B30 yang akan dimulai Mei 2019.

Uji jalan hingga jarak 40.000 km ini merujuk pada rata-rata jarak tempuh kendaraan pribadi selama satu tahun. Uji jalan ini terbagi dalam beberapa rute dan tahapan. Rute pertama adalah Jakarta – Bogor – Pandeglang – Serang – Cilegon – Jakarta. Rute kedua menempuh kota Jakarta – Cikampek – Bandung – Jakarta. Rute terakhir meliputi Jakarta – Cikampek – Cirebon – Brebes – Tegal – Jakarta.

“Tim Road Test Euro 4 diharapkan akan bertemu dengan Tim Road Test B30 di lapangan, dan akan dilihat dan terinformasi ke masyarakat luas,” ujar Dadan Kusdiana, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Sabtu (16/3).

Dadan mengatakan kegiatan ini untuk membuktikan bahwa bahan bakar setara Euro 4 dengan sulfur yang lebih rendah akan dihasilkan emisi yang lebih ramah lingkungan.

Uji jalan BBM setara Euro 4 ini didasari oleh terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tanggal 10 Maret 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N dan Kategori O. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah membatasi emisi kendaraan bermotor agar lebih ramah lingkungan secara bertahap.

Tujuan uji jalan ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan gasoline setara Euro 4 terhadap kinerja mesin berbahan bakar bensin kendaraan bermotor, komponen mesin dan minyak pelumas dan untuk mendapatkan produk baru gasoline berkarateristik setara Euro 4 dan menghasilkan emisi gas buang yang memenuhi standar Euro 4.

Setyorini Tri Hutami, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) Lemigas, menjelaskan tahapan kegiatan pengujian gasoline setara Euro 4 meliputi penyediaan tiga jenis bahan bakar gasoline Euro 4 sebagai bahan uji dan dua bahan pembanding lainnya. Sebelumnya KP3 Aplikasi telah menguji karakter bahan bakar spesifikasi secara penuh yang mengacu pada spesifikasi jenis WWFC Gasoline Kategori 3.

Menurut dia, PPPTMGB Lemigas bekerja sama dengan Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk pengujian emisi gas buang sesuai emisi Euro 4. Tahapan berikutnya adalah pengujian rating komponen mesin di awal road tes (0 km) dan di akhir road test (40.000 km). Selanjutnya KP3 Aplikasi juga menguji kinerja pada Chasis Dynamometer dan pemeriksaan terhadap minyak pelumas pada kondisi 0 km. 10.000 km, 20.000 km, 30.000 km dan 40.000 km. “Hipotesis dari dasar pengujian semua bagus dan semoga hasil uji jalan juga bagus,” ujarnya.

Selama uji jalan, PPPTMGB Lemigas mendapat dukungan bahan bakar gasoline setara Euro 4 dari Pertamina dan dukungan tiga kendaraan dari Toyota Indonesia. Seluruh tahapan penelitian dimulai pada 20 Februari dan ditargetkan selesai 24 September 2019. (RA)