Pemerintah memberikan tenggat waktu kepada badan usaha menyerah studi kelayakan dan FEED seiring BPH Migas yang akan menggelar lelang Wilayah Jaringan Distribusi pada April-Mei 2019. (foto/IST)

JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera melelang enam ruas transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) pada April atau paling lambat Mei 2019. Jugi Prajugio, Anggota Komite BPH Migas, mengatakan keenam WJD yang akan dilelang merupakan wilayah yang telah diusulkan badan usaha. Saat ini BPH Migas masih menantikan final Feasibility Study (FS) atau Front End Engineering Design (FEED) dari WJD yang diusulkan.

“BPH Migas sedang tunggu final FS dan FEED dari badan usaha pengusul. Hingga kini masih belum lengkap FS dan FEED-nya,” kata Jugi kepada Dunia Energi, Jumat (1/2).

Pemerintah sudah memberikan tenggat waktu kepada badan usaha seiring program kerja BPH Migas yang akan menggelar lelang WJD pada April-Mei 2019. “Mereka berjanji akan membereskan FS dan FEED segera sebelum bulan April,” tukasnya.

Keenam WJD yang dinilai paling siap dilelang adalah Kawasan Industri Surya Cipta di Ciampel, Karawang, Jawa Barat dengan badan usaha pengusul, PT Surya Energi Parahita. Di Manado, Sulawesi Utara diusulkan oleh PT Sulut Infra Gas.

Serta rencana lelang WJD di Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan badan usaha pengusul PT Pelangi Cakrawala Losarang. Di Losaran, potensi pasokan gas berasal dari Lapangan Cemara yang dikelola PT Pertamina EP. Serta potensi konsumen PT Chang Jui Fang Indonesia dan PT Tirta Bening Mulia.

Di Kabupaten Simalungun, KEK Sei Mangke, diusulkan oleh PT Pertagas Niaga dengan potensi pasokan dari Lapangan NSO NSB yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang kemudian di regasifikasi di Kilang Arun. Potensi konsumen KEK Sei Mangke adalah PT Unilever Oleopetrochemical Indonesia.

Di Kabupaten Subang badan usaha pengusul adalah PT Subang Infra Gas dengan potensi pasokan gas dari PT Pertamia EP dan potensi konsumen adalah pelabuhan laut utama Patimbang di Kawasan Industri Patimban, Kota Baru Patimban, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Di Kabupaten Karawang, badan usaha pengusul PT Post Energy Indonesia dengan potensi pasokan dari PT Pertamina EP dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan potensi konsumen PT Artha Metal Sinergi, PT Dongjin, PT LS Kabel, PT Polychem, PT Softex dan PT Inoac.

Menurut Jugi, dalam pelaksanaan lelang WJD salah satu poin utama terkait ketersediaan konsumen gas, pasokan gas serta komitmen dan kemampuan dalam membangun infrastruktur. “Intinya ada potensi konsumen, potensi supply gas dan infrastruktur, termasuk pengembangan,” tandas Jugi.(RI)