JAKARTA – Saling lempar siapa yang harus bertanggung jawab dalam pembatalan diskon tarif listrik untuk bulan Juni-Juli semakin memanas. L Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini tidak lagi diam dan mengutus juru bicara Kementerian. Dia dengan lantang meminta awak media untuk menanyakan sebab musabab pembatalan kebijakan tarif listrik kepada pihak yang pernah memberikan pengumuman yang tidak lain adalah Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Memanasnya hubungan kedua pembantu Presiden Prabowi Subianto ini sangat terlihat karena sebelumnya Kementerian ESDM melalui juru bicaranya menyatakan tidak diajak berdiskusi terkait kebijakan tarif listrik oleh Kemenko Perekonomian.
“Menyangkut diskon listrik tanyakan kepada yang pernah mengumumkan. Saya kan dari awal kalian tanya saya bilang saya belum mendapat konfirmasi dan belum juga tahu. Jadi jawaban saya begitu. Karena saya tidak tahu, saya juga jawab tidak tahu, ya. Tanya kepada yang mengumumkan,” kata Bahlil disela HC Summit, Jakarta pada Selasa (3/5).
Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menjelaskan ada masalah dalam jadwal penganggaran yang jauh lebih lambat dari perkiraan.
“Kita sudah rapat di antara para menteri dan untuk pelaksanaan diskon listrik ternyata untuk kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat, sehingga kalau kita tujuannya adalah untuk Juni dan Juli, kami memutuskan (diskon ini) tak bisa dijalankan,” kata Sri Mulyani, Senin (2/6).
Padahal pekan lalu pemerintah melalui Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian dengan bangga mengumumkan diskon tarif listrik sebesar 50% untuk periode Juni dan Juli 2025.
Komentar Terbaru