JAKARTA – Rangkaian penyelenggaraan Indonesia Youth Climate Summit (IYCS-2020) telah dilaksanakan dari Agustus hingga Desember 2020 dengan berbagai kegiatan secara daring.

Alue Dohong, Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), mengatakan bahwa IYCS 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi global virus Covid-19 ini, diharapkan menjadi pusat pertukaran informasi dan aspirasi generasi muda Indonesia sebagai referensi pengendalian perubahan iklim.

“Informasi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini berguna untuk membantu menyuarakan perubahan cara hidup dari business-as-usual, dengan cara memperkuat sains dan tindakan inovatif dalam mewujudkan tujuan masa depan,” kata Wamen Alue Dohong, dalam webinar IYCS 2020 bertema “Indonesia Youth Accord“, Senin (7/12).

Indonesia saat ini tengah memperjuangkan komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% dan hingga 41% pada 2030 sesuai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada Perjanjian Paris terkait perubahan iklim.

IYCS 2020 diselenggarakan guna mendorong semangat generasi muda Indonesia untuk memperkuat peran, sekaligus membangun jejaring dalam kontribusinya terhadap pengendalian perubahan iklim, pencapaian SDGs 2030, serta menyiapkan suara generasi muda Indonesia dalam strategi soft diplomacy pada Paviliun Indonesia on COP 26 UNFCCC November 2021 di Glasgow, United Kingdom.

“Kegiatan ini sangat relevan dimana para pemuda dengan energi dan semangat, idealisme dan pemikirannya dapat menyuarakan suara peduli lingkungan dan diharapkan dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang,” tandas Alue Dohong.(RA)