JAKARTA – Setelah dicecar DPR selama dua hari, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya setuju untuk kembali melaksanakan beberapa program pengadaan barang untuk disumbangkan kepada masyarakat. Padahal sebelumnya program tersebut dihapus pemerintah sebagai tindak lanjut kebijakan refocusing Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penanganan pandemi Covid-19.

Program-program yang kembali dimasukan dalam anggaran adalah program pengadaan converter kit untuk petani dan nelayan, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), serta sumur bor air tanah.

Ramson Siagian, Wakil Ketua Komisi VII DPR, mengungkapkan jumlah anggaran yang disepakati bersama dengan pemerintah untuk kembali mengadakan keempat program tersebut adalah Rp350 miliar.

“Komisi VII DPR sepakat dengan menteri ESDM ntuk meningkatkan optimalisasi kegiatan infrastruktur  2020 dari Rp 235,725 miliar menjadi Rp350 miliar untuk penambahan paket kegiatan converter kit nelayan, converter kit petani, PJU TS, dan sumur bor air tanah,” kata Ramson saat membacakan kesimpulan rapat kerja dengan Kementerian ESDM, Rabu (24/6).

Dalam anggaran sebelumnya pemerintah membatalkan pengadaan converter kit untuk nelayan pada tahun ini yang jumlah total mencapai 50 ribu paket, dengan rincian 40 ribu paket untuk nelayan dan petani mendapat jatah 10 ribu paket dengan total nilai pengadaan converter kit mencapai Rp 432,5 miliar.

Untuk PJU TS hanya dianggarkan untuk 16.800 titik senilai Rp285,9 miliar. Padahal sebelumnya anggaran mencapai Rp 800 miliar untuk 45 ribu titik. Kemudian pengadaan sumur bor air tanah dipangkas 430 titik dari sebelumnya 1.000 titik menjadi hanya 570 titik atau hanya dianggarkan Rp335,4 miliar.

Kini DPR dan pemerintah sepakat pada tahun ini ada program paket converter kit sebanyak 15 ribu paket untuk nelayan senilai Rp131,2 miliar dan 7.500 paket untuk petani senilai Rp61,8 miliar.

Selain itu, ada tambahan 1.800 titik pemasangan PJU TS dengan nlai Rp30,6 miliar serta tambahan 30 titik sumur bor air tanah dengan nilai Rp 12 miliar.

Pemerintah mengaku masih tersedia dana untuk bisa kembali adakan program converter kit tahun ini, penambahan titik pemasangan PJU TS dan sumur bor air tanah sebesar Rp235,725 miliar yang berasal dari pemotongan anggaran kegiatan lain non infrastruktur, seperti perjalanan dinas, paket meeting, renovasi, pengadaan peralatan, honorium pada seluruh eselon I serta revisi penambahan BLU pada Balitbang.

Komisi VII kata Ramson meminta agar Kementerian ESDM bisa melakukan optimalisasi alokasi APBN-P non operasional tahun ini yang mencapai Rp1,5 triliun sehingga kebutuhan dana Rp 350 miliar bisa terpenuhi, bahkan bisa tersedia lebih besar dari nilai tersebut. “Untuk kegiatan yang memberi manfaat kepada masyarakat,” kata dia.

Ego Syahrial, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, mengatakan perlu waktu untuk kembali menyisir alokasi anggaran mana yang harus kembali dipangkas agar bisa diperoleh tambahan dana total Rp 350 miliar yang telah disepakati bersama DPR.

“Minta waktu untuk keluarkan angka detail. Tadinya converter kit 15.000 begitu juga PJU TS 1.800 titik. Dengan naik (anggaran) Rp 350 miliar angka akan berubah minta waktu hitung volume ini,” kata Ego.(RI)