JAKARTA – PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) akan mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dengan menyiapkan solusi pengisian baterai kendaraan listrik atau electric vehicle charging (EV Charging). Langkah ABB ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami sudah mengoperasikan EV Charging sebesar 20 KW di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Serpong. Selanjutnya kami juga menyiapkan solusi pengisian baterai kendaraan listrik di pusat Jakarta,” ungkap Dodon Ramlie, Direktur ABB Indonesia di Jakarta, Kamis (5/9).

Dodon mengatakan pengembangan kendaraan berbasis listrik merupakan salah satu solusi tepat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ini juga sejalan dengan target Pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 30% di tahun 2030.

Pemerintah telah merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) dan Transportasi Jalan pada 12 Agustus lalu. Dengan beleid itu, Pemerintah akan mendorong berbagai kalangan khususnya produsen otomotif untuk mengembangkan kendaraan berbasis listrik.

Sejumlah investor diketahui sudah mulai menunjukkan minatnya dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto setidaknya telah mengantongi dua nama pabrikan otomotif yang berencana menanamkan investasinya di dalam negeri, yakni Hyundai dan Toyota. Diperkirakan nilai investasi kedua perusahaan tersebut di sektor kendaraan listrik di Indonesia mencapai Rp 5 triliun dalam jangka waktu lima tahun.

Dodon mengatakan, ABB sebagai perusahaan teknologi yang mendunia memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menciptakan, memasang, dan memelihara infrastruktur pengisian daya yang sesuai dengan kebutuhan listrik di suatu negara dan tentunya mendukung energi ramah lingkungan.

Dari segi transportasi, hasil penjualan kendaraan listrik yang beredar di seluruh dunia mencapai 2,1 juta unit hingga 2018. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tiga tahun sebelumnya atau pada 2015 yang hanya di posisi penjualan 546 ribu unit. Sedangkan populasi kendaraan listrik mencapai 5,4 juta unit pada 2018 di seluruh dunia.

Dodon menambahkan seiring pertumbuhan kendaraan listrik yang lebih pintar dan ramah lingkungan, jumlah pengisian daya listrik juga akan terus meningkat. Sejak 2010, ABB telah mengembangkan teknologi stasiun pengisian daya listrik di 68 negara.

“Dengan populasi yang semakin besar dan kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan yang bersih, listrik adalah solusi terbaik dan terbukti efisien,” tandas Dodon.(RA)