JAKARTA – Lomba Debat Mahasiswa Dunia Energi 2025 akhirnya bakal segera dimulai setelah dilakukannya drawing atau undian pada Selasa (21/1) sore. 32 tim perwakilan dari 24 perguruan tinggi akan berlaga mengadu gagasan terkait transisi energi dalam babak penyisihan 32 besar pada 23 Januari 2025. Setelah itu akan dilanjutkan hingga babak perempat final atau delapan besar pada 24 Januari 2025.
Hidayat Tantan, CEO Visi Dunia Energi, mengungkapkan panitia sebelumnya telah menyeleksi puluhan karya esai yang jadi tahapan awal debat. Proses kurasi dilakukan secara ketat hingga akhirnya ditetapkan ada 32 tim dari 24 perguruan tinggi yang akan berlaga.
“Kamis sangat mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa yang telah mengirimkan esai-nya. Proses penilaian sangat ketat karena hampir semua esai punya pemahaman transisi energi unik. Pada akhirnya kami memilih 32 tim terbaik untuk bisa berlaga dalam debat yang sesungguhnya,” kata Tantan pada Rabu (22/1).
Lebih lanjut Hidayat menjelaskan panitia memberikan kebebasan terhadap para peserta dalam memaparkan argumentasinya sehingga tidak ada tim yang kontra atau pro menanggapi mosi atau tema yang terpilih. “Kami pilih untuk tidak kaku pada tahap ini. Peserta diberikan kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya,” ujar Tantan.
Tiga dewan juri akan menilai kepiawayan berdebat masing-masing tim debat. Pertama adalah Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute. Komaidi menamatkan S1 dari FE Unair, S2 dari FEB UI dan S3 di bidang kebijakan energi pada FEB Universitas Trisakti pada 2020. Selain menjadi dosen pada program pascasarjana FEB UI, Komaidi adalah penulis artikel opini pada sejumlah media dan pembicara/pengamat sektor energi.
Juri lainnya, Ali Ahmudi Achyak, Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS). Ali pada akhir Januari ini akan promosi program doktor teknik elekro Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan disertasi bertrema penggunaan biomassa pada PLTU . Ali adalah alumni FT UI dan S2 Ketahanan Energi Unhan dan FT UI.
Dan juri ketiga, Rachman Ridatullah, Dosen Program Studi Manajemen Produksi Media, Fikom Universitas Padjadjaran. Rachman merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi dari Unpad dan S2 Komunikasi Universitas Indonesia.
“Selamat bertanding kepada para peserta, berbanggalah karena lomba ini jadi salah satu lomba debat terbesar tingkat nasional di sektor energi,” ujar Tantan. (RI)
Komentar Terbaru