JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik pada 2019 bisa bertambah sekitar 8 Gigawatt (GW) atau paling tidak mencapai 70 GW.

Penambahan kapasitas tersebut berasal dari rampungnya berbagai proyek pembangkit baik kategori FTP 1, FTP 2, maupun mega proyek 35 GW

“Akhir 2019 mungkin menjadi 68-70 GW, termasuk FTP 1-2 dan program 35 GW,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (4/1).

Pada 2018 realisasi kapasitas pembangkit terpasang sudah mencapai 62,6 GW. Capaian itu meningkat hampir 10 GW dibanding kapasitas terpasang di 2014 lalu. Bertambahnya jumlah kapasitas terpasang seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) maupun pengembang listrik swasta.

Jonan mengatakan pada 2015 kapasitas terpasang sebesar 55 GW, kemudian di 2016 menjadi 60 GW dan  2017 sebesar 61 GW. Realisasi program 35 GW atau 35 ribu Megawatt (MW) sudah mencapai 2.899 MW yang sudah beroperasi atau sekitar 8%.

Kemudian pembangkit yang masih dalam tahap konstruksi mencapai 18.207 MW atau sekitar 52%. Sebanyak 11.467 MW proyek pembangkit atau sekitar 32% sudah menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA), namun belum memasuki tahap konstruksi.

“Sekitar 5% atau 1.683 MW proyek pembangkit dalam tahap pengadaan dan sekitar 3% atau 954 MW dalam tahap perencanaan,” ungkap Jonan.

Menurut Jonan, pemerataan akses listrik sukses melampaui target yang ditetapkan. Realisasi rasio elektrifikasi mencapai 98,3% sementara target di 2018 sebesar 97,5%.

“Tahun ini target 99,9% kita kejar terus. Supaya tidak ada saudara-saudara kita yang belum menikmati penerangan,” katanya.

Peningkatan rasio elektrifikasi  juga sejalan dengan konsumsi listrik nasional yang terkerek naik yang juga dibantu oleh pertumbuhan ekonomi.

Dalam data Kementerian ESDM, realisasi konsumsi listrik pada tahun 2018 mencapai 1.064 kWh/kapita lebih tinggi dibanding 2017 sebesar 1.012 kWh/kapita. Jika dibanding sejak 2014 konsumsi listrik nasional terus meningkat. Di 2014 konsumsi listrik tercatat 878 kWh/kapita. Kemudian di 2015 mencapai 918 kWh/kapita dan di 2016 terus meningkat sebesar 956 kWh/kapita.(RI)