JAKARTA – Pemerintah akan mengikutsertakan 14 perusahaan dalam ajang penghargaan energi tingkat global 2020, yaitu ASEAN Energy Award (AEA) dan Energy Management Leadership Award yang diselenggarakan oleh Clean Energy Ministerial (CEM). Hariyanto, Direktur Konservasi Energi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan bahwa pihaknya telah mengelar program kegiatan untuk Pendampingan Penyusunan Proposal ASEAN Energy Award 2020 bagi seluruh peserta.

“Pendampingan awal sudah kami laksanakan minggu lalu. Total ada 14 peserta dari sektor industri dan bangunan, mereka sebelumnya merupakan pemenang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019,” kata Hariyanto kepada Dunia Energi, Rabu (18/12).

Hariyanto mengatakan, ajang ini untuk menindaklanjuti kegiatan Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2019. Kegiatan ASEAN Energy Award merupakan kegiatan tahunan ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) di bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di tingkat regional ASEAN.

ASEAN Energy Award di bidang efisiensi dan konservasi energi bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi para institusi/perusahaan yang telah berhasil menerapkan efisiensi dan konservasi energi baik di gedung maupun industri. Disamping itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi di bidang efisiensi dan konservasi energi dari para stakeholder terkait dan masyarakat luas dalam rangka mempromosikan program dan kebijakan efisiensi dan konservasi energi baik di tingkat nasional maupun regional ASEAN.

Sejak awal penyelenggaraan ASEAN Energy Award, Indonesia telah memperoleh penghargaan dalam setiap keikutsertaannya, baik sebagai Winner ataupun Runner-Up, khususnya di bidang Efisiensi dan Konservasi Energi.

Sepanjang enam tahun terakhir, peserta ASEAN Energy Award adalah para pemenang PSBE pada tahun sebelumnya. Indonesia telah berhasil memperoleh 39 winner dan runner-up.

“Pada tahun 2019, perwakilan Indonesia yang memenangi penghargaan AEA, ada Gedung Mina Bahari IV – Kementerian Kelautan dan Perikanan dan dua pelaku industri, yaitu PT. Pupuk Kaltim dan PT Pertamina Hulu Energi ONWJ memperoleh Winner,” ujar Hariyanto.

Selain ajang ASEAN Energy Award, terdapat kompetisi lain di tingkat global yaitu Energy Management Leadership Award yang diselenggarakan oleh Clean Energy Ministerial (CEM) melalui kegiatan Energy Management Working Group.

Kompetisi tersebut merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang berhasil melakukan upaya serta inovasi dalam penerapan ISO 50001 : Sistem Manajemen Energi. Sedangkan Clean Energy Ministerial forum negara-negara besar, beranggotakan 23 negara dan Komisi Eropa yang bekerjasama untuk mempercepat transisi global menuju energi bersih.

Dari 32 perusahaan di dunia yang ikut serta dalam penghargaan CEM Energy Management Leadership Award tahun 2019, PT Pupuk Kalimantan Timur berhasil mendapatkan penghargaan CEM Award of Excellence in Energy Management.

“Selain mengadakan pendampingan penyusunan proposal AEA ini, kami juga mengadakan persiapan keikutsertaan Indonesia pada CEM Energy Management Leadership Award 2020,” tandas Hariyanto.(RA)