KARANGASEM – Aktivitas vulkanik Gunung Agung dinyatakan masih relatif tinggi, belum stabil, dan masih berpotensi untuk terjadi erupsi. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melalukan pengamatan terkait aktivitas tersebut.

“Kementerian ESDM, Insya Allah siap terkait pemantauan dan penanggulangan Gunung Api Agung. Peralatan, personal, tim piket selalu siap 24 jam. Jadi kalau ada sesuatu saat libur lebaran maupun sesudahnya, kita siap,” kata Archandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, dalam kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (7/6).

Menurut Archandra, ada tiga gunung api di Indonesia yang menjadi prioritas pengamatan Kementerian ESDM, yakni Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dan Gunung Agung.

Kasbani, Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, mengatakan dalam tiga minggu terakhir GPS merekam terjadinya inflasi secara konsisten.

“Hasil permodelan GPS mengindikasikan adanya penambahan volume magma -1 juta m3 di kedalaman bervariasi antara 3-4Km di bawah puncak dan uplift sekitar 5,5 mm,” kata Kasbani.

Tiltmeter yang terpasang di tiga lokasi (Selatan, Tenggara, Barat Laut) menunjukkan adanya inflasi pada sektor Barat Laut dan Selatan. Tilt di sektor Tenggara menunjukkan adanya fluktuasi di tiga minggu terakhir. Secara keseluruhan pengukuran deformasi mengindikasikan adanya akumulasi tekanan magma yang dapat diikuti erupsi.

Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM selaku institusi yang menangani secara langsung kegunungapian, Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Agung akan terus dan senantiasa selalu berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Karangasem dan instansi terkait lainnya untuk memantau perkembangan kegiatan vulkanik Gunung Agung.

“Jika terjadi erupsi saat ini material erupsi kemungkinan masih terlokalisir di dalam area radius 4 kilometer (Km) dari puncak. Di luar zona bahaya tersebut, masyarakat dapat beraktivitas normal. Masih belum diperlukan evakuasi. Tingkat aktivitas masih berada di Level III (Siaga),” kata Kasbani.(RA)