JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan diperoleh sesuai prosedur Badan Pemeriksa Keuangan. Opini WTP meningkat dibanding raihan tahun sebelumnya yang mendapatkan catatan wajar dengan pengecualian.

“Ada peningkatan status yang pada 2015 itu wajar dengan pengecualian menjadi wajar tanpa pengecualian. Itu prestasi. Ini tentunya menjadi sangat penting ketika pas kebetulan minggu lalu ada suatu hal luar biasa terkait dengan Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi,” kata Teguh Pamudji, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (29/5).

Menurut Teguh, capaian yang diraih Kementerian ESDM menjadi perhatian khusus terkait pengawasan dalam alur keuangan yang harus sesuai dengan peraturan.

“Kami dari kemarin secara khusus diundang, dipanggil sama pak menteri, diberikan pengarahan agar Kementerian ESDM meningkatkan kehati-hatian, meningkatkan suatu kewaspadaan, terutama terkait dengan hal yang melanggar peraturan perundang-undangan,” ungkap dia.

BPK dalam memberikan opini terhadap laporan keuangan Kementerian ESDM dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan sesuai dengan pengungkapan yang diatur dalam SAP, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta efektivtas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

Kementerian ESDM sebelumnya memperoleh beberapa kali opini wajar dengan pengecualian, yakni pada 2014 dan 2015. Untuk 2012 dan 2013 diperoleh opini wajar tanpa pengecualian.

Mochtar Husein, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM, mengungkapkan ada empat poin utama yang terus dijalankan Kementerian ESDM dalam mencapai opini WTP yakni laporan dibuat sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, kecukupan pengungkapan dengan menjabarkan setiap transaksi, kepatuahn perundangan serta menjalankan sistem pengendalian internal yang efektif. “Jadi kalau empat unsur itu dicapai ya sudah, kita pasti WTP,” tukas dia.

Menurut Mochtar, ke depan Kementerian ESDMtetap meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan menerapkan e-PNPB yang diyakini mampu meningkatkan sistem pengendalian secara terstruktur serta meminimalisir potensi penyelewengan karena jika secara online akan mudah untuk diawasi.

“Saya garis bawahi ya WTP ini murni. Kami tidak pernah melakukan pendekatan apa pun, selain membenahi sistem yang ada di sini dan meningkatkan penguatan organisasi,” kata dia.(RI)