JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan hingga saat ini suplai aspal dari PT Pertamina (Persero) untuk material dan peralatan konstruksi baru bisa memenuhi 30% Kebutuhan di dalam negeri. Sisanya, sebanyak 70% aspal diimpor dari Singapura.
Yaya Supriatna, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengembangkan aspal plastik untuk mengurangi ketergantungan impor aspal. Demand aspal untuk material konstruksi per tahunnya mencapai 1,3 juta ton.
“Ada juga aspal dari Buton, jumlahnya masih kecil, 150 ribu ton. Kami terus upayakan agar aspal Buton bisa meningkat,” ungkap Yaya kepada Dunia Energi di Jakarta, Kamis (26/10)
Hingga akhir 2019,  Kementerian PUPR merencanakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.851 kilometer (km)
Selama kurun waktu 2015-2019 target pembangunan infrastruktur antara lain pembangunan jalan tol,  pembangunan sistem penyediaan air minum untuk menghasilkan 70.471 liter/detik air bersih, pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 km, pembangunan 65 waduk/bendungan, serta penyediaan satu juta rumah.
Dari target tersebut, selama tiga tahun telah tercapai 39 bendungan, yang menambah luas layanan irigasi waduk dari semua 761.542 hektar (11%) menjadi 859.626 hektar (12,9%), pembangunan jalan tol 568 km, peningkatan kapasitas sistem penyediaan air minum sebesar 20.430 liter/detik, capaian penyediaan perumahan sebanyak 2.204.939 unit.
Yaya menekankan, instruksi skala besar harus didukung dengan industri konstruksi dan kesiapan rantai pasok sumber daya konstruksi yang handal. Sumber daya konstruksi meliputi usaha pemasok bahan bangunan/material, usaha pemasok peralatan konstruksi, usaha pemasok teknologi konstruksi, dan usaha pemasok tenaga kerja konstruksi.
Sektor konstruksi di Indonesia kini tengah memasuki era baru seiring fokus pemerintah membangun berbagai infrastruktur prioritas untuk mendukung terciptanya konektivitas. Perluasan pasar konstruksi yang terus tumbuh, perkembangan teknologi digital serta meningkatnya kebutuhan jasa konstruksi handal menandai era baru konstruksi di tanah air.
Untuk mendukung hal tersebut Tarsus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan dmg events akan menggelar kembali even Konstruksi Indonesia 2017 dan The Big 5 Construct Indonesia 2017 dalam satu lokasi dengan Indonesia Infrastructure Week 2017 pada 8-10 November 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).
“Namun pemerintahan tidak dapat bekerja sendiri. Untuk mampu menyediakan kebutuhan akan sumber daya konstruksi, pemerintah bersama stakeholders konstruksi harus bahu membahu meningkatkan kemampuan dan daya saing pelaku pemasok sumber daya konstruksi untuk menyonsong era baru industri konstruksi di Indonesia,” tandas Yaya.(RA)