GRESIK– PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk (PGAS) mengklaim telah menemukan cadangan minyak dan gas (migas) yang diperkirakan mencapai 300 juta barel setara minyak (BOE/barrel of oil equivalent) di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Tumbur Parlindungan, Direktur Utama Saka Energi, mengatakan ladang migas tersebut diperkirakan mulai berproduksi secara ekonomis 2019.

“Tahun lalu kami memngebor dan menemukan 300 juta BOE yang semuanya minyak,” katanya.

Menurut Tumbur, pengeboran eksplorasi minyak di blok itu hanya memakan waktu tujuh bulan, padahal rata-rata dibutuhkan waktu 1-1,5 tahun untuk pengeboran. Kendala utama eksplorasi adalah keterbatasan dana karena dana yang dibutuhkan mencapai belasan juta dolar Amerika Serikat.

“Waktunya bisa kami percepat karena kami bekerja secara simultan dengan tenaga kerja yang masih muda dan rata-rata berumur 35 tahun. Kerjanya 24 jam secara bergantian,” katanya seperti dikutip Antara.

Ketua SKK Migas Amin Sunaryadi menilai cadangan 300 juta BOE di Blok Pangkah merupakan rejeki bagi Indonesia. Lokasi pengeboran Blok Pangkah tidak terlalu sulit karena dekat dengan darat dan fasilitas proses di darat (onshore processing facilities) juga dekat dengan kota dan bukan di tengah hutan sehingga membuat pekerjaan jadi lebih ekonomis.

Selain mengandung minyak, Blok Pangkah juga menghasilkan gas bahkan lebih dulu berproduksi yang dijual ke PT PLN (Persero). Jika sudah menghasilkan minyak di Blok Pangkah, PT Saka akan menjual minyaknya ke PT Pertamina (Persero).

Saka saat ini mengelola tiga blok migas yakni Pangkah (lepas pantai Gresik, South Sesulu (lepas pantai Kalimantan Timur) dan Wokam II (antara Kepulauan Aru dan Papua). Saka saat ini memiiki hak partisipasi di sejumlah wilayah dengan operator dari perusahaan minyak lain antara lain di Ketapang (Jawa Timur) , Southeast Sumatra, Muriah (Laut Jawa), Fasken (Texas, Amerika Serikat), dan Bangkinai (Kalimantan Timur). (DR)