JAKARTA – Di tengah geliat pemulihan ekonomi pascapandemi, pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) menjadi denyut nadi yang menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusinya tidak main-main, menopang lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto nasional. Namun, semangat dan daya juang mereka kerap tidak sebanding dengan akses dan dukungan yang mereka miliki.
Di sinilah peran nyata BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID hadir sebagai mitra strategis pembangunan. Melalui berbagai program pendanaan, pelatihan, hingga promosi, MIND ID bersama seluruh anggota holding terus mendorong UMK binaan untuk naik kelas dan mewujudkan potensi terbaik mereka.
Hingga tahun 2024, Grup MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk telah membina lebih dari 10.000 pelaku UMK di berbagai wilayah operasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.029 UMK berhasil mencatatkan kenaikan kelas—baik dari sisi omzet, daya saing, maupun jangkauan pasar—sejak 2021 hingga 2024.
Salah satu cerita sukses hadir dari Sumatera Selatan. Adalah Pempek Hudi, sebuah usaha rumahan yang lahir dari dapur kecil di Palembang dan kini telah menjelma sebagai ikon kuliner lokal yang siap bersaing di level nasional.
“Dulu omzet saya hanya sekitar Rp30 juta per bulan. Sekarang sudah mencapai Rp300 juta. Bahkan, saya sudah bisa menggaji 13 karyawan tetap,” tutur Haiedi Ulandari, Founder Pempek Hudi, mengenang perjalanannya.
Titik balik usaha ini terjadi pada tahun 2022, ketika Pempek Hudi bergabung dalam program pembinaan UMK oleh PT Bukit Asam Tbk. Melalui program ini, Haiedi mengikuti pelatihan intensif, promosi dalam pameran nasional, hingga pendampingan pengembangan usaha.
“Setiap kali ikut pameran yang diselenggarakan PTBA, selalu ada pelanggan baru. Dari Jakarta, Jambi, bahkan Bangka. Banyak yang sampai hari ini masih rutin memesan,” kisahnya.
Dari Bangka Barat, cerita semangat serupa datang dari UMK binaan PT Timah Tbk, Ak Leho. Usaha rumahan yang mengolah pempek udang khas Desa Belo Laut ini kini tak hanya dikenal di kampung halaman, tapi juga mulai menembus pasar luar daerah.
“Dulu kami produksi tergantung musim udang. Sekarang, karena punya freezer bantuan dari PT Timah, kami bisa stok bahan dan produksi setiap hari,” ujar Mersi, pendiri Ak Leho.
Tak hanya memberikan pelatihan dan akses promosi, PT Timah juga membantu mendorong efisiensi produksi melalui penyediaan peralatan seperti mesin penggiling, vacuum sealer, rumah produksi, dan dukungan pemasaran.
“Semangat kami terus tumbuh, bukan hanya karena bantuan, tapi karena kami merasa benar-benar dibina. Bahkan PT Timah sendiri jadi pelanggan tetap,” ucap Mersi penuh rasa syukur.
Cerita-cerita ini menjadi bukti bahwa sentuhan dukungan yang tepat dari perusahaan-perusahaan milik negara bisa menyulut harapan dan membuka pintu baru bagi para pelaku usaha kecil untuk tampil di panggung yang lebih besar.
Pemberdayaan UMK adalah komitmen jangka panjang MIND ID dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih berdaulat dan sejahtera.
Komentar Terbaru