JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO), emiten energi terintegrasi, mencatat volume penjualan batu bara 25,27 juta ton sepanjang semester I 2017, turun 7% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 27,13 juta ton. Sebagian besar penjualan batu bara Adaro diserap di pasar domestik, yakni mencapai 23%. Disusul Malaysia 14%, China 11% dan Jepang sebesar 10%.
Mahardika Putranto, Head of Corporate Secretary and Investor Relations Division, mengatakan seiring peningkatan kebutuhan di dalam negeri terhadap batu bara, Adaro berkomitmen memenuhi permintaan batu bara nasional yang makin tinggi.
“Tujuan penjualan batu bara Adaro didominasi negara-negara di Asia yang sejalan dengan perkiraan bahwa negara-negara tersebut ke depan akan mengendalikan permintaan batu bara,” kata Mahardika, Kamis (3/8).
Permintaan batu bara domestik hingga Mei 2017 meningkat 17% dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong mulai beroperasinya sejumlah pembangkit listrik.
Volume penjualan batu bara Adaro Energy ditopang produksi anak usahanya, PT Adaro Indonesia. Produksi batu bara Adaro pada paruh pertama tahun ini mencapai 23,19 ton, turun 8% dibanding periode yang sama 2016.
Sepanjang enam bulan pertama Adaro mencatat volume pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 106,6 juta bank cubic meter (bcm) atau turun 2% dibanding semester I 2016. Nisbah kupas tercatat 4,6 kali pada semester I tahun ini.
“Adaro akan meningkatkan pengupasan lapisan tanah penutup pada kuartal-kuartal berikutnya. Serta nisbah kupas gabungan rata-rata akan mencapai target sebesar 4,85 kali,” kata Mahardika dalam laporan operasional perusahaan.
Tambang milik Adaro Indonesia digarap tiga kontraktor jasa tambang, yakni PT Saptaindra Sejati yang juga anak usaha Adaro Energy. Serta PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Selain dari Adaro Indonesia, produksi batu bara Adaro Energy juga berasal dari PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam dan Adaro MetCoal Companies.(AT)
Komentar Terbaru