JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) siap melakukan ekspansi dalam menghidupkan ekosistem kendaraan listrik. Terutama di area operasi tambang.

Bernardus Irmanto, Direktur Vale Indonesia menjelaskan penggunaan mobil listrik adalah bagian road map untuk turunkan emisi karbon.

“Kita sering bicara diluar di Glasgow (COP 26) kita agresif turunkan emisi karbon. 2050 net zero, 33% pada tahun 2030 proyek besar kita masih banyak area pabrik. Emisi kita 90% di pabrik 10% tambang. Mobil listrik kalau berhasil duplikasi ke depannya akan jadi model baru di operasi. Kita berikutnya di heavy equipment juga. Ini memang sudah program kita juga,” jelas Bernardus dalam diskusi bersama media secara virtual belum lama ini.

Menurut Bernardus, penggunaan mobil listrik tidak hanya untuk lingkungan dengan adanya penurunan emisi akan tetapi juga bisa berkontribusi terhadap upaya efisiensi biaya operasi.

“Mobil listrik akan discale up ke truck listrik kita berhadapan bukan hanya emisi karbon tapi biaya operasional dan maintenance diharapkan bisa turun juga. Mudah-mudahan bisa kita ujicoba secepatnya,” ungkap Bernardus.

Vale Indonesia telah menggelar uji coba perdana kendaraan listrik di area operasional Mobile Equipment Maintenance (MEM) Gunung Batu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Adriansyah Chaniago, Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia mengungkapkan bahwa Vale telah mencatat sejarah penting dalam mewujudkan program pengurangan emisi karbon dengan melakukan uji coba pemakaian mobil listrik. Uji coba mobil listrik ini menggunakan salah satu merek yang sudah dipasarkan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada tahap pertama mobil listrik tersebut akan dioperasikan untuk mendukung kegiatan operasional Departemen Energi pada area Sorowako sampai Malili yang akan berlangsung hingga bulan Maret.

Uji coba ini akan berlanjut hingga bulan September dan akan dioperasikan sebagai armada taksi bagi karyawan.

“Saat ini, perusahaan juga telah menyiapkan charging station di area General Facilities & Services (GFS) PT Vale yang berada di Pontada, Malili.” ujar Adriansyah.

Di sisi lain, Vale sedang melakukan studi mengenai konversi kendaraan LV (Light Vehicle) berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, sembari menunggu regulasi resmi dari Pemerintah Indonesia terkait modifikasi tersebut. Selain itu, Vale Indonesia juga sedang dalam tahap pembelian satu unit truk listrik dari China dengan kapasitas 70 ton dan uji coba unit tersebut akan dilakukan pada triwulan ketiga tahun ini.

Muhammad Adli Lubis, Senior General Manager Environment & Permit Management Vale Indonesia, menjelaskan Vale Indonesia memiliki sejumlah inisiatif transisi energi untuk mengurangi emisi karbon sebesar 33% pada 2030. Selain pemakaian kendaraan listrik, PT Vale juga akan melakukan penggantian bahan bakar pada proses pengolahan nikel dari batu bara menjadi gas alam cair (LNG), serta penggunaan biomass sebagai reductant di tanur reduksi (reduction kiln).

“Melalui berbagai upaya tersebut, PT Vale bermaksud mengampanyaken green mining, sekaligus mewujudkan ambisi menjadi pemimpin dalam pertambangan berkelanjutan. Kami berharap penggunaan kendaraan listrik dapat berkontribusi dalam mencapai target PT Vale pada tahun 2030 dan sekaligus mendukung agenda net zero emissions pada tahun 2050,” kata Adli. (RI)