JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UT/UNTR) senantiasa mengembangkan portofolio non-batu bara di sektor mineral lainnya, seperti emas, nikel, dan sebagainya serta renewable energy, sejalan dengan rencana transisi energi Indonesia menuju net zero emission (NZE).

“Adapun, tujuan transisi ini adalah untuk melakukan diversifikasi portofolio agar UT dapat memiliki portofolio yang lebih berimbang antara bisnis batu bara dan non-batu bara,” ungkap Sara K Loebis, Corporate Governance and Sustainability Head United Tranctors, kepada Dunia Energi, Senin(13/11/2023).

Pada tanggal 7 Agustus 2023, United Tranctors melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN) menandatangani perjanjian untuk mengambil bagian 40,476% saham baru yang dikeluarkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) dengan total nilai transaksi sebesar USD42,3 juta. SES memiliki 25,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang merupakan pemegang izin pengusahaan panas bumi dengan kapasitas 2 x 49 Megawatt (MW) yang telah beroperasi di Sumatera Selatan.

Pada tanggal 21 September 2023, Perseroan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) mengumumkan penyelesaian transaksi pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC) dengan total nilai transaksi sebesar AUD942,7 juta. NIC, perusahaan yang tercatat pada Australian Securities Exchange, merupakan perusahaan di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di Indonesia.

Pada periode Kuartal III 2023 United Tractors membukukan pendapatan bersih sebesar Rp97,6 triliun atau naik sebesar 7% dari Rp91,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2022. Sementara, laba bruto Perseroan meningkat sebesar 2% dari Rp25,3 triliun menjadi Rp25,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan turun sebesar 3% menjadi Rp15,3 triliun dari Rp15,9 triliun dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing.

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, United Tractors telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi Perseroan. Bisnis energi Perseroan dijalankan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai dengan bulan September tahun 2023, EPN telah memasang rooftop solar PV mencapai 12,8 MWp di grup UT dan Astra.

EPN saat ini dalam proses membangun satu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), yaitu PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatra. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun 2023. Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

Pada bulan Agustus 2022, Perseroan melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49%. Arkora saat ini mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah. Arkora juga sedang membangun dua PLTM lainnya, yaitu PLTM Koro Yaentu berkapasitas 10 MW dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MW yang masing-masing diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2024 dan 2025. Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 33 MW.

United Tractors berencana melakukan pengembangan proyek energi terbarukan lainnya seperti geothermal dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan.

“Investasi di NIC (Nickel Industries Limited) dan rencana pengambilan sebagian saham di SES (Supreme Energy Sriwijaya) merupakan bagian dari rencana diversifikasi portofolio di bidang renewable energy dan mineral non-batu bara,” kata Sara.(RA)