JAKARTA – PT Thorcon Power Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) untuk Penilaian Keselamatan salah satu reaktor nuklir Generasi-IV, Thorium Molten Salt Reactor (TMSR-500), yang rencananya akan dibangun di Indonesia dengan daya 500 MW.

Penilaian Keselamatan Tingkat Tinggi dari Desain Keselamatan TMSR-500 ini merupakan kegiatan yang disyaratkan oleh Pemerintah melalui rekomendari dari Kemenko Maritim dan Investasi sebagai konsideran rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Indonesia.
Sebelumnya, Thorcon telah bekerjasama melakukan Penilaian Keselamatan Tingkat Tinggi dari Desain Keselamatan TMSR-500 pada aspek kegempaan, tsunami, banjir, kondisi cuaca ekstrem, dan lainnya bersama sebuah perusahaan konsultan keteknikan independen asal Spanyol, Empresarios Agrupados Internacional (EAI). Empresarios Agrupados Internacional memiliki kapasitas dalam melakukan analisis teknologi pembangkitan listrik yang mencakup tenaga nuklir selama lebih dari 50 tahun.

Manajemen Thorcon menyatakan reaktor TMSR-500 merupakan inovasi teknologi pembangkitan listrik tenaga nuklir yang akan menjawab kebutuhan energi Indonesia dengan sumber energi non-intermiten yang bebas karbon, berbiaya rendah, dan memiliki keselamatan tinggi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang memiliki volatilitas harga tinggi.

Fakultas Teknik UGM ditunjuk untuk melakukan Penilaian Keselamatan Tingkat Tinggi dari Desain Keselamatan TMSR-500 pada aspek kegunungapian dan kebakaran hutan dan asap untuk melengkapi hasil penilaian yang sebelumnya dilakukan oleh EAI. Tugas penting FT UGM adalah membuat ringkasan eksekutif yang dikaji bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Hasilnya akan disampaikan kepada Pemerintah sebagai rekomendasi dalam menetapkan kebijakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pertama di Indonesia.

“Ini merupakan sebuah sejarah bagi Fakultas Teknik UGM, terkhusus Teknik Nuklir. Teknik Nuklir melangkah satu step ke depan apa yang telah direncanakan oleh para pendiri, yaitu terwujudnya PLTN pertama di Indonesia. Meninjau kembali rencana pemerintah untuk mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060, energi nuklir dikategorikan sebagai Energi Baru Terbarukan, tentunya hal ini merupakan sebuah peluang besar untuk kita semua,” kata Prof Selo, Dekan Fakultas Teknik UGM, Senin(6/6).

Bob S Effendi, Direktur Operasi Thorcon Power Indonesia, berharap Fakultas Teknik UGM dapat menjadi center of excellence teknologi Molten Salt Reactor (MSR) di dunia.
“Kedepannya, FT UGM dapat memberlakukan kurikulum pembelajaran dan penelitian yang menitikberatkan pada inovasi pengembangan teknologi MSR sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan desain TMSR-500 di Indonesia,” ujar Bob.(RA)