JAKARTA – Tesla,perusahaan kendaraan listrik terkemuka di dunia sudah menyatakan minat untuk berinvestasi dalam bentuk pabrik baterai lithium di Indonesia. Namun, niatan perusahaan milik Elon Musk itu ternyata mendapatkan “gangguan” dari India dan Thailand yang juga berambisi mendatangkan investasi Tesla ke negara mereka.

Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan tim teknis akan bergerak cepat untuk mengamankan investasi Tesla di Indonesia. Hal itu harus dilakukan lantaran India dan Thailand juga dikabarkan telah melakukan pendekatan dengan Tesla.

“Kalau tidak salah, besok saya dan tim akan berdiskusi dengan tim teknis mereka soal ini,” kata Septian dalam acara Indonesia Mining Outlook, Selasa (15/12).

Menurut Septian, saat ini Tesla juga masih melakukan penjajakan dengan negara lain, yakni India dan Thailand. Hanya saja dia optimistis Indonesia memiliki peluang lebih besar lantaran adanya cadangan nikel sebagai bahan baku baterai yang sangat besar.

“Ini adalah suatu langkah, belum tentu juga (Tesla) nanti akan investasi. Tapi paling tidak kan kami berdiskusi dulu. Kami coba menarik. Mereka juga sedang di-approach sama Thailand dan India, jadi kita berkompetisi dengan mereka,” ungkap Septian.

Tim dari Indonesia pun akan berdiskusi dengan tim teknis Tesla untuk melanjutkan pembahasan yang sebelumnya telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo bersama Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui video conference dengan CEO Tesla Elon Musk.

Septian pun mengingatkan agar peluang masuknya salah satu perusahaan terdepan dalam kendaraan listrik tidak terbuang. Salah satu syaratnya, selain dari sisi Sumber Daya Alam (SDA), juga harus diimbangi dengan regulasi yang mendukung iklim investasi. Urusan birokrasi, perizinan dan kecepatan implementasi dari regulasi akan menjadi kunci. “Presiden sangat ingin sekali Tesla bisa masuk ke Indonesia,” kata Septian.(RI)