JAKARTA- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyampaikan sepanjang kuartal II tahun ini sebanyak 685.000 kiloliter (KL) bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel telah disalurkan.

Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama BPDPKS, mengatakan selisih dana yang dikeluarkan pada kuartal II 2016 cenderung meningkat dibandingkan periode kuartal I.”Selisih dana kuartal I dibayar Rp 3.125 per liter, pada kuartal II karena pergerakan harga sawit yang naik, besarnya selisih harga yang harus dibayar naik dua kali lipat menjadi Rp6.061 per liter,” kata Bayu di Jakarta, Kamis.

BPDPKS tercatat telah menandatangani perjanjian pengadaan biodiesel dengan 15 badan usaha BBN. Kerja sama penyediaan BBN jenis biodiesel antara BPDPKS dengan badan usaha BBN mengacu pada peraturan presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2015 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN jenis biodiesel dalam rangka pembiayaan oleh BPDPKS.

Menurut Bayu, sektor yang mendapat pendanaan mencakup sektor jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu / public service obligation (PSO/Subsidi) dan juga pembangkit listrik PT PLN (Persero). Kapasitas terpasang pabrikan biodiesel dalam negeri saat ini mencapai 9,1 juta KL dan akan ada penambahan pabrik baru sebesar 1,1 juta KL.

Selama periode enam bulan pertama 2016, realisasi pemanfaatan BBN pada BBM berhasil mencatat penghematan devisa mencapai Rp 6,64 triliun. Total pemanfaatan BBN sepanjang periode Januari – Juni 2016 sebesar 1,40 juta KL, dengan target penyaluran untuk BBM PSO sepanjang sebesar 3,6 juta KL.(RA)