JAKARTA – Pemerintah melelang pengerjaan fisik Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Waesano, Nusa Tenggara Timur (NTT). WKP Waesano yang masuk dalam program government drilling direncanakan bisa menghasilkan energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 20 Megawatt (MW).

“Untuk WKP Waesano on progress, sedang dilelang SMI untuk pekerjaan fisiknya,” kata Ida Nuryatin Finahari, Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kepada Dunia Energi, Rabu (27/2).

WKP Waesano merupakan lokasi pilot project government drilling yang telah disetujui Bank Dunia. Untuk pelaksanaan program government drilling, pemerintah telah menugaskan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menggunakan dana dari Kementerian Keuangan dan dana hibah dari Bank Dunia. Hibah Bank Dunia untuk kegiatan government drilling sebesar US$ 49 juta yang dialokasikan untuk dua lokasi kegiatan.

Pelaksanaan program diatur Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 62/PMK.08/2017 tanggal 12 Mei 2017 tentang Pengelolaan Dana Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur. Selain itu, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman Kementerian ESDM dengan Kementerian Keuangan tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Fasilitasi Penyediaan Data dan Informasi Panas Bumi Untuk Mendukung Percepatan Pemanfaatan Panas Bumi dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk mendukung implementasi program Government Drilling.

“Lokasi lainnya untuk government driling adalah WKP Jailolo, Maluku Utara, 30 MW. Saat ini masih survei-survei,” tandas Ida.(RA)