JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengaku heran dengan fenomena banyaknya kejadian fatality di beberapa blok migas pada awal tahun 2023 ini.

Mohammad Kemal, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, mengungkapkan KKKS pada dasarnya pasti sadar betul akan pentingnya Heatlh Sefety, Security, Environment (HSSE) di lingkungan kerja. Untuk itu beberapa kejadian di awal tahun 2023 ini menjadi perhatian serius baik SKK Migas terlebih KKKS untuk dicari akar penyebabnya.

“Ini memang aneh juga ada beberapa kejadian, Ini kami sangat prihatin, awal tahun lalu unplanned shutdown tantangannya, tahun ini trennya fatality. Padahal kalau ke lapangan itu terlihat jelas bagaimana HSSE diterapkan KKKS nggak bisa ditawar,” kata Kemal dalam diskusi di kantor SKK Migas, Selasa (14/2).

Menurut Kemal saat ini sedang dilakukan investigasi mendalam terhadap beberapa kejadian insiden fatality. “Prosedur yang harus dilaksanakan banyak, tapi musibah nggak bisa dihindarkan. Tapi ini evaluasi. Semuanya dalam proses investigasi padahal jika dilihat sudah bertahun-tahun kita jauh dibawah kasus internasional, tapi awal tahun ini kita akui memang ada kejadian,” ujar Kemal.

Tahun ini kegiatan hulu migas memang jauh lebih agresif ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Tidak sedikit yang khawatir agresifitas tersebut memberikan dampak terhadap perilaku HSSE di lapangan.

Kemal memastikan bahwa SKK Migas sudah mewanti-wanti para KKKS untuk tetap menjadikan HSSE sebagai prinsip utama kegiatan operasional dan jadi syarat wajib. KKKS juga diyakini tidak akan mengorbankan keselamatan demi mengejar target produksi.

“Harusnya nggak karena agresif, justru semakin tinggi (banyak) kegiatan semakin tinggi pengalaman perusahaan,” kata Kemal.

Pada awal tahun ini insiden fatality dimulai di Blok Jabung Petrochina, kemudian awal bulan lalu dikejutkan oleh meninggalnya pekerja kontraktor Pertamina Hulu Rokan (PHR) di blok Rokan. Lalu minggu lalu seorang pekerja di Adera Field juga meninggal dalam insiden kecelakaan kerja. (RI)