KENDARI – Sinergitas PT PLN (Persero) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menghasilkan 164 sertifikat tanah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan tambahan tersebut, sinergitas sejak November 2019 tersebut telah menghasilkan 1.358 sertifikat khusus di Provinsi Sulteng dan telah lebih dari 22 ribu sertifikat tersebar di seluruh Indonesia.
Penyerahan dilaksanakan dalam acara Rapat Koordinasi Percepatan Sertifikasi Aset PLN di Sultra yang digelar di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kendari, Selasa (13/4).

Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN, mengatakan kerja sama ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mengamankan, memelihara dan mendayagunakan aset tanah dan properti milik negara yang dipercayakan kepada PLN.

“Melalui sinergitas ini, kami mengharapkan seluruh aset PLN di tanah air dapat tersertifikasi seluruhnya pada tahun 2023. Kami juga menargetkan pada unit-unit PLN agar menyelesaikan sertifikasi di tahun 2021 yang totalnya sebesar 27.000 bidang tanah,” ujar Wiluyo, Rabu (14/4).

Sepanjang 2021 PLN menargetkan akan menyelesaikan 466 sertifikat tambahan untuk provinsi Sultra.

“Kami yakin, tidak perlu hingga 2023 untuk mencapai 100% di Sulawesi Tenggara namun cukup hingga akhir tahun 2021, BPN dapat menyelesaikan seluruh sertifikasi aset PLN. Ini akan menjadi suatu pencapaian yang sangat luar biasa untuk rekan- rekan BPN di Sulawesi Tenggara,” ungkap dia.

Niken Ariati, Pelaksana Tugas Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK, mengatakan perlunya extra ordinary effort untuk upaya pengamanan dan penyelamatan tata kelola asset Negara), mari kita kejar target sertifikasi agar dapat tercapai 100% pada tahun ini.

Iljas Tedjo Prijono, Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Sultra, menambahkan bahwa BPN akan berusaha secara maksimal untuk dapat mempercepat proses sertifikasi aset PLN.

“Kami berharap pada bulan September tahun ini bertepatan dengan Ulang Tahun ATR/BPN sertifikasi aset PLN dapat tercapai 100%,” kata Iljas.(RA)