SUBANG– Rumah Inspirasi (RI), sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat di RW 20 Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang Jawa Barat yang diinisiasi oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, mengembangkan bahan bakar alternatif yang bersumber dari sampah plastik. Meski produksinya masih rendah, yaitu sekitar 20 liter per bulan, bahan bakar tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) motor roda tiga yang mengangkut sampah milik RI Subang.
Brigadir Kepala Polisi Yogi Burhanuddin, Manajer RI Subang, mengatakan produksi bahan bakar alternatif di RI Subang merupakan salah satu akhir dari pengeloaan sampah terpadu dan merupakan yang pertama di Jawa Barat. Keberadaan rumah inspirasi selain dari pemanfaatkan sampah-sampah yang sudah tak berguna menjadi sumber pendapatan, RI pun mengadakan bank sampah untuk menampung sampah-sampah dari masyarakat seperti botol plastik, gelas plastik atau barang lainnya yang bersumber dari plastik yang dapat dimanfaatkan.
“Bahan bakar alternatif dari plastik ini merupakan proyek percontohan yang kami harapkan bisa diterapkan di desa-desa lain sebagai solusi guna mengatasi persoalan sampah plastik di Subang,” ujar Yogi pada peresmian RI di Dangdeur, Subang (4/8).
RI menempati lahan sekitar 35 X 75 meter yang merupakan lahan pribadi milik Yogi. Selain ada tempat khusus untuk pertemuan. RI Subang juga memiliki ruangan khusus untuk menampung sampah, biogas, serta Bank Roentah Inspirasi (Broeri) semacam bank sampah, tempat administrasi dan Sanggar Inspirasi, tempat pertemuan khusus warga.
Menurut Yogi, bahan baku untuk bahan bakar alternatif terebut dikumpulkan dari limbah plastik rumah tangga melalui mekanisme bank sampah yang disebut Bank Roentah Inspirasi. Selama dua bulan berjalan, bank sampah itu memiliki 150 nasabah dan diproyeksikan terus meningkat hingga akhir tahun.
Asep Supriyadi, Asisten Manajer RI Subang, menjelaskan semua plastik sejatinya bisa diolah menjadi bahan bakar alternatif. Namun limbah terbaik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif setara solar dan premium adalah plastik bening bekas botol air mineral. Untuk menghasilkan bahan bakar alternatif, limbah plastik yang sudah dipilah kemudian dimasukkan ke dalam mesin threepod untuk dibakar selama 45 menit.
Mesin produksi bahan bakar alternatif itu adalah buatan salah seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan 3 Madiun, Jawa Timur. Menurut Asep, setiap 1 kg sampah plastik menghasilkan satu liter bahan bakar alternatif. “Proses pembakaran limbah plastik itu masih menggunakan gas tabung biasa, namun ke depannya akan menggunakan bio gas,” katanya.
Yogi, yang juga Bhintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kelurahan Dangdeur, Subang mengatakan RI Subang adalah wadah untuk menaungi segala aktivitas positif bagi masyarakat Kabupaten Subang khususnya masyarakat Kelurahan Dangdeur. Kepengurusan RI Subang terdiri atas pemuda dan kader muda Kelurahan Dangdeur. Setdikitnya dua kegiatan utama RI Subang, yaitu di bidang kelestarian lingkungan yang terwujud dalam Bank Roentah Inspirasi serta di bidang pendidikan dan kebudayaan melalui Sanggar Inspirasi.
Menurut dia, kisah terbentuknya RI Subang, berawal dari kebiasaan masyarakat Subang dalam memperlakukan sampah. Banyak masyarakat yang membuang sampah di pinggir jalan dan sungai sehingga mengganggu pemandangan maupun sanitasi bahkan banyak pula yang membakar sampah di halaman rumah. Kebiasaan membakar sampah membuat udara di Subang yang sudah banyak asap buangan pabrik-pabrik menjadi semakin tercemar.
“Bagaimana anak cucu kita bernafas dengan lega di masa yang akan datang apabila kondisi ini dibiarkan? Berlatarbelakang hal tersebut akhirnya CSR Pertamina EP Asset 3 Subang Field mengajak pemuda karang taruna di Kelurahan Dangdeur untuk bergerak bersama dalam menciptakan bumi Subang semakin bersih dan maju,” katanya.
Dia mengakui, kegiatan RI Subang yang terbagi menjadi dua bidang yaitu Bank Roentah Inspirasi dan Sanggar Inspirasi mengharuskan keuletan dan semangat dari para pengurus yang mempunyai tanggung jawab besar di pundaknya sebagai agen perubahan. Karena itu pada Maret lalu, RI Subang membentuk kepengurusan baik untuk pengelolaan Bank Roentah Inspirasi maupun Sanggar Inspirasi.
Armand Mel Iskandar Hukom, Field Manager Pertamina EP Asset 3 Subang Field, mengatakan program CSR yang digulirkan Pertamina bertujuan menumbuhkan pemberdayaan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan pembangunan Rumah Inspirasi Subang. Armand berharap RI Subang bisa mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. “Nanti yang mengolah dan mendapat keuntungan dari RI Subang adalah masyarakat sekitar,” ujarnya.
Koordinator CDO Rumah Inspirasi Subang Agnes mengatakan, di RI Subang ada berbagai program pemberdayaan, di antaranya bank sampah, perpustakaan mini, dan lainnya. Dalam program Bank sampah, akan ada pemilahan sampah yang akan dipasarkan (recycle) dan nantinya menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut, akan dinikmati masyarakat. Perpustakaan mini yang ada di sana, untuk mengedukasi masyarakat menambah pengetahuan. “Selain itu, ada pelatihan Bahasa Inggris,” jelas dia.
Wawan Sopian, Lurah Dangdeur, mengakui selama ini Pertamina sangat berkontribusi terhadap warga yang tinggal dekat aset Pertamina melalui program CSR. Apalagi setelah RI Subang diresmikan oleh Asisten Sekwilda III Kabupaten Subang akan tambah memacu masyarakatnya untuk lebih berkreativitas dan mensejahterakan kehidupannya. “Hadirnya Rumah Inspirasi Subang, secara tidak langsung meningkatkan SDM masyarakat Kelurahan Dangdeur. Ini merupakan suatu yang sangat inovatif,” katanya. (DR)
Komentar Terbaru