JAKARTA – Setelah absen pada 2020, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya kembali melakukan lelang blok migas pada tahun ini. Dalam tahap pertama lelang blok migas 2021 pemerintah menawarkan enam blok migas kepada kontraktor. Keenam blok tersebut terdiri dari South CPP (Onshore Riau), Merangin III (Onshore South Sumatera dan Jambi), Sumbagsel (Onshore Sumatera), Rangkas (Onshore Banten dan West Java), Liman (Onshore dan Offshore East Java), serta North Kangean (Offshoe East Java).

Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan potensi cadangan migas di keenam blok tersebut cukup besar dan prospektif untuk dikembangkan. “Potensi minyak range-nya dari 100 juta – 300 juta barel oil. Kalau gasnya rata-rata sekitar 300 BCF,” kata Tutuka dalam konferensi pers Oil and Gas Investment Day, Rabu (17/6).

Tutuka menyatakan lelang blok migas kali ini berbeda dengan penawaran blok migas yang dilakukan pemerintah sebelumnnya. Hal yang membedakan adalah term and condition yang diyakini lebih ramah terhadap investor dengan memperhatikan keekonomian proyek. Beberapa hal baru yang ditawarkan pemerintah adalah peningkatan bagi hasil kontraktor atau penentuan bagi hasil yang lebih fleksibel. Dengan ketentuan tersebut kontraktor bisa mendapatkan bagi hasil atau split 45% untuk minyak dan 50% untuk gas, apabila risikonya sangat tinggi.

“Kami akan ada improve sharing split, enggak seperti sebelumnya 85:15. Tadi ada 70:30, ada yang sampai 50:50 untuk berbagai risiko. Risiko makin tinggi maka bagian KKKS makin besar,” ungkap Tutuka.

Kemudian beberapa term condition baru lainnya adalah penurunan FTP bisa mencapai 10% lalu siganture bonus tidak ditetapkan melainkan tergantung penawaran terbaik yang diajukan kontraktor. “Lalu pemerintah membebaskan kontraktor untuk memilih kontrak apakah itu cost recovery atau gross split,” ujar Tutuka.

Ada juga DMO Price, lalu ada area relinquishment, no cost ceiling, data yang dipermudah dengan menjadi anggota maka data migas bebas bisa diakses kkontraktor. Kemudian pemerintah juga memberikan fasilitas pajak selama masa eksplorasi dan eksploitas serta insentif non pajak seperti investment credit, akselerasi depresiasi serta DMO Free.

Menurut Tutuka, sebenarnya ada beberapa blok migas lainnya yang memiliki potensi bagus untuk ditawarkan. Pemerintah sendiri memang sebelumnya menyiapkan 10 blok migas untuk dilelang. Namun menurut Tutuka blok lainnya sedang dipersiapkan lebih matang sehingga akan ditawarkan di tahap selanjutnya. ” Sebenarnya ada beberapa blok lagi. Tapi untuk sementara enam blok ini dulu ditawarkan nanti akan kami rilis lagi blok-blok migas lainnya,” kata Tutuka.(RI)

Berikut blok migas yang ditawarkan dalam lelang blok miga tahap I 2021

1. South CPP
Luas 5.446,39 KM2
Minimum Komitmen Pasti : G&G, 2D seismik 500 KM, 3D seismik 50KM2 dan pengeboran satu sumur eksplorasi. Tipe kontrak cost recovery dengan bagi hasil 70:30 untuk minyak dan 60:40 untuk gas. Skema kontrak yang ditawarkan cost recovery.

2. Sumbagsel
Luas : 1,751.04 KM2
Komitmen pasti : G&G dan satu sumur eksolorasi. Kontrak kerja fleksibel dengan bagi hasil untuk cost recovery 70:30 minyak dan 60:50 gas. Gross Split 57:43 untuk minyak dan 52:48 untuk gas yang bisa disesuaikan saat penyusunan PoD.

3. Rangkas
Luas : 3,969.8 KM2
Komitmen pasti : G&G, 2D seismik 300 km. Tipe kontrak ditawarkan gunakan cost reciver dengan bagi hasil 70:30 untuk minyak dan 60:40 untuk gas.

4. Liman
Luas : 3,135 KM2
Komitmen pas : G&G, 2D seismik 400 KM. Kontrak ditawarkan menggunakan cost recovery dengan bagi hasil 70:30 untuk minyak dan 60:40 untuk gas.

5. Merangin III
Luas : 1,488.84 KM2
Komitmen pasti : G&G, 3D seismik 100 KM2, pengeboran satu sumur eksplorasi. Tipe kontrak fleksibel bagi hasil untuk cost recovery 75:25 untuk minyak, 70:30 untuk gas. Lalu untuk Gross Split based splitnya minyak 57:43 dan gas 52:48.

6. North Kangean
Luas : 4,679.33 KM2
Komitmen pasti : G&G, 3D seismik 200KM2, pengeboran satu sumur eksplorasi. Kontrak fleksibel sementara bagi hasil untuk cost recovery 75:25 untuk minyak dan gas 70:30. Sementara untuk Gross Split based splitnya 57:43 minyak dan 52:48 gas.