JAKARTA – PT Dharma Putra Sejati Energi Sukses Pratama (DPS ESP) atau lebih dikenal dengan Risco DPS, sebuah perusahaan hasil kerja sama antara Risco Energy dengan DPS, menyampaikan pencapaian nihil cedera yang menyebabkan hilangya hari kerja (zero Lost Time Injury/LTI) dalam tahun pertama beroperasinya fasilitas Sambera. Pencapaian pada fasilitas Sambera ini juga termasuk nihil insiden tumpahan gas alam (Liquefied Natural Gas/LNG) selama beroperasi dimana telah dialirkan dan dikirim gas sebanyak 3.000 tank LNG ISO dan 1.000.000 MMBTU ke PT PLN (Persero).

Risco DPS tercatat mengoperasikan dan mengendalikan transportasi dan penyimpanan LNG serta fasilitas regasifikasi di Sambera, Kalimantan Timur, untuk pengiriman gas ke PLN melalui metode mobilisasi/transportasi truk. Risco DPS juga menjalin kerjasama dengan PT Pertagas Niaga (PTGN).

Z Rafiq Iskandar, Direktur Pengembangan Bisnis Risco DPS, mengatakan bahwa kondisi geografis dan infrastruktur Indonesia terutama di pedalaman yang sebagian besar belum tersentuh pembangunan menjadi tantangan dalam pengembangan rantai infrastruktur pengiriman LNG. Untuk mengatasi masalah ini, Risco DPS menawarkan solusi berupa tersedianya infrastruktur transportasi LNG berukuran kecil menengah. Solusi ini untuk memenuhi kebutuhan PLN dalam mendukung pembangkit listrik berskala kecil di berbagai titik kepulauan Indonesia.

“Bisnis skala kecil menengah seperti fasilitas Sambera yang disediakan Risco DPS untuk pembangkit listrik PLN merupakan peluang bisnis yang menjanjikan di industri LNG di masa depan. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dapat memanfaatkan model infrastruktur transportasi seperti yang disediakan Risco DPS,” kata Rafiq, Rabu (30/10)

PLN Unit Induk Pembangkit dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera 2×18 MW sejak Mei 2018, dimana LNG dipasok oleh PT Badak NGL bekerjasama dengan PTGN dan Risco DPS.

Rafiq menekankan bahwa Risco DPS terus berkomitmen mendukung kebutuhan PLN yang terus meningkat melalui perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi LNG secara utuh.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam konversi energi dari bahan bakar solar ke gas. Caranya, dengan mendorong berbagai inovasi bisnis dan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Rafiq.

Risco DPS merupakan Special Purchase Vehicle (SPV) yang didirikan untuk berinvestasi, mengembangkan, dan mengoperasikan infrastruktur transportasi LNG di seluruh Indonesia. Risco menggandeng DPS yang berencana membangun portofolio aset guna memenuhi semakin meningkatnya permintaan industri di Indonesia. DPS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi gas bumi yang telah beroperasi selama empat dekade. Saat ini, DPS telah memperluas jaringan bisnisnya di industri gas, termasuk pipa gas, gas alam terkompresi (CNG), gas alam cair (LNG), dan pembangkit listrik tenaga gas.

Aditya Pratama, Direktur Operasi Risco DPS, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kontribusi terhadap masa depan bisnis infrastruktur transportasi/distribusi LNG skala kecil-menengah (mid-stream) untuk memenuhi kebutuhan PLN dan para pelaku industri lainnya di Indonesia. mengatakan,

“Proyek ini merupakan terobosan terdepan antara PLN, PTGN dan Risco DPS, melalui metode alternatif yang baru dan efektif untuk mengangkut gas serta membangun infrastruktur gas untuk listrik,” tandas Aditya.(RA)